Wednesday, 19 September 2018

0

DI PERKOSA 2 PRIA

DI PERKOSA 2 PRIA


Hello guyss.. Selamat datang di situs tabloidbugil.blogspot.com. Pada kali ini saya ingin membagikan cerita yang seru lho .. Mau tau ceritanya langsung saja kita simak Di Perkosa 2 Pria.


DI PERKOSA 2 PRIA - Minggu - minggu ini banyak terjadi kemalingan masuk ke perumahan yang kami tempati, karena was was kalau terjadi kemalingan yang sebelum belumnya maka komplek perumahan mengadakan ronda malam atau menyewa penjaga malam, kebetulan ada 2 tempat dua yang kosong katanya sering di tempati sebagai tempat persembunyian perampok.


Malam itu aku terkena influenza berat karena kehujanan sepanjang siang.



“ Aku masih menyiapkan makanan untuk penjaga malam, mas!! ” kata istriku



Dia berpostur tubuh mungil dengan tinggi 155 cm, berwajah menarik seperti bintang Film Mandarin, dan berambut pendek. Sehingga tampak lebih muda dari usianya yang menginjak 40 tahun.



Malam itu udara sangat panas sehingga dia hanya memakai daster yang lumayan tipis, sehingga memperlihatkan bentuk tubuhnya. Yang utamanya bokong bahenol nya yang empuk itu yang bergoyang saat berjalan.


Walaupun perutnya tidak ramping lagi, karena sudah dua kali mengandung dan model dasternya berkancing di depan sehingga payudara biarpun tidak besar, tapi padat berisi, yang berukuran 34C agak tersembul dan kedua puting susunya tampak menonjol dari balik dasternya karena memang dia kalau dirumah hanya memakai camisole tipis saja.
“ Sudah pukul sepuluh kok belum datang ya? ” dia bergumam sendiri karena mengira aku sudah tertidur.

Beberapa saat kemudian kudengar dua orang bercakap - cakap di luar dan mengetuk pintu rumah pelan. Istriku yang rebahan di sampingku pun bangkit dan entah tersadar atau tidak istriku membetulkan rambutnya dan memoles bibirnya sehingga bibirnya semakin merah.

“ Lho ???? ” gumamnya pelan

Ketika tersadar dia memoles bibirnya, tapi karena penjaga malam itu terus mengetuk pintu, dia pun tak jadi membersihkan bibirnya yang merah merangsang itu.

“ Malam, Bu Yenti .. ” terdengar suara seseorang

Aku mengerti kalau suara itu adalah Pak Deran dan istriku sudah di kenal oleh dua orang petugas jaga tersebut karena sering istriku pulang malam seusai mengajar di kampusnya.

“ Masuk dulu Pak Deran ! ” terdengar istriku mempersilahkan penjaga malam itu masuk

Sementara kudengar bunyi halilintar yang cukup keras dan hujan tiba
- tiba turun dengan derasnya.

“ Wah hujan ? saya sama Pak Mulyadi, Bu Yenti!” katanya

“ Tidak apa - apa .. Masuk saja .. Lagian pula hujan deras pak ” kata istriku


“ Selamat malam bu Yenti ” kudengar Pak Mulyadi memberi salam pada istriku.


“ Sebentar tak buatkan kopi ya ” kata istriku, kemudian kudengar istriku berjalan menuju dapur di belakang rumah.

“ Di, lihat kamu ngga ?! ” terdengar suara bisikan Pak Deran

“ Kamu kacau, Ran ?! ” balasan suara bisikan Pak Mulyadi

“ Kamu lihat gak ? ” suara Pak Deran lagi

“ Iya, Ran muncul .. kayak penghapus ? ” kata Pak Mulyadi

Rupanya mereka berbisik - bisik mengenai puting susu istriku yang menonjol di balik dasternya, karena malam itu istriku hanya mengenakan camisole di balik dasternya.

“ Bokongnya bahenol lagi ” lanjut bisikan Pak Deran

“ Hus istri orang itu Ran ” kata Pak Mulyadi

“ Eeh, ini malam Jum’at kan..? Pas kuat - kuatnya ilmuku hihi ” kudengar Pak Deran tertawa di tahan pelan

“  Dicoba aja yuk .. Siapa tahu Bu Yenti mau ? ” kata Pak Deran.

Kuingat Pak Deran orangnya putih agak tinggi dengan badan kekar dan Pak Mulyadi orangnya tambun pendek. Keduanya berumur 50 tahunan lebih, aku bergidik juga mendengar perkataan mereka mengenai istriku tadi.


Mereka penduduk asli daerah itu, terkenal sangat doyan dengan perempuan. Bahkan mereka pernah bercerita saat aku jaga malam, kalau pernah mengerjai pedagang jamu yang sering keliling dua minggu sekali di daerah tempat tinggalku.


Di buat hampir tak dapat berjalan karena digilir mereka berdua, dimana saat itu pedagang jamu itu masih perawan dan sampai saat bercerita malam itu. Pedagang jamu itu masih sering meminta kepada mereka berdua untuk menggilirnya.


Biarpun sekarang sudah bersuami, katanya tak pernah puas dengan suaminya yang masih muda, bahkan pedagang jamu itu pernah meminta mereka berdua datang ke rumahnya.


“ Kalau sudah kena punya kami pak .. Waahh .. perempuan pasti malas dengan suaminya dan ? suaminya tak berkutik kalau kami ada, dan membiarkan kami tidur bersama istrinya dalam satu kamar bersama suaminya ” kata Pak Deran terkekeh - kekeh malam itu.


Kemudian kudengar suara bisikan mereka lagi


“ Kamu jangan ngaco, Ran. Sudah nanti kelewatan ?! ” kata Pak Mulyadi


“ Keris pusaka, aku bawa .. Di .. Ini .. he he he ?!” kata Pak Deran,

“ Kamu jangan gitu Ran .. Orangnya lagian baik .. Kasihan suaminya nanti, pengennya sama kamu aja nanti .. !! ” suara Pak Kardi lagi.


Karena perasaanku nggak enak akhirnya kuputuskan untuk keluar dan mereka berdua terlihat kaget melihatku, tapi Pak Deran yang membawa keris langsung mencabut kerisnya dan langsung mengarahkan kerisnya padaku dan tiba - tiba gelap menyelimutiku.


Kemudian aku terjaga dan kudapati diriku di tempat tidur kembali, kutoleh pintu kamarku, lantai pintu kulihat seperti membara.

“ Eeeeeeeccchhh .. eeeeecccchhhh .. ”

Kudengar desis istriku dan akupun turun, tubuhku terasa lemas sehingga aku merangkak mendekati pintu kamar dan .. seperti terkena listrik beribu - ribu volt saat tanganku memegang kunci kamarku hingga aku tersengkur makin lemas seperti karung bersimpuh di depan pintu kamar yang sedikit terbuka itu.


Aku tak percaya melihat di ruang tamu dari pintu kamar yang terbuka sedikit itu, kulihat istriku berdiri di depan Pak Deran yang membawa selongsong keris sebesar batang kemaluan orang dewasa lebih besar dari lampu TL 40 watt yang ujungnya di arahkan kepada istriku yang berdiri.


Sedangkan tangan yang satunya seolah memelintir di ujung lainnya yang berbentuk huruf U memanjang itu. Kedua tangan Pak Deran kini memegang pangkal keris yang melengkung itu dan kedua jarinya memelintir ujung nya dan kulihat istriku yang berdiri, tubuhnya bergetas dan kembali mendesis.


“ Heeeggghhh .. Oooooohhhhhhh .. ooooooohhhhhhhh !!!!! ” Pak Deran bukan lagi seperti memelintir tapi menarik narik kedua ujung payudara berbentuk U itu dan terlihat istriku membusungkan dadanya seperti kedua puting susunya tertarik ke depan.

“ Mmmheeeggggh .. aaaaaaa .. aaaaduuuuuhhhhhh .. ” istriku mendesis panjang

Pak Deran langsung mengulum salah satu ujung payudaranya “ Paaak ? paaakkk jaaa .. jaaangaaa .. annnnn ?.paaakkkkk .. !!!!! ” suara desis istriku memelas dan tangan kanan istriku secara refleks memegang payudara kanannya, istriku mendesis - desis kembali


“ Ummmppff Paakkkk .. jaaa .. jaaaaang .. aaaannnn paaaakkkk !!!! ” istriku mendesis.


Tangan kanan Pak Deran memelintir ujung satunya dan istriku pun memegang kedua payudaranya kembali yang masih terbungkus daster dan camisole nya itu.


“ EEecccchhhhhhh ??!!!!!!! ” istriku mendesah lagi saat Pak Deran memutar selongsong kerisnya sehingga pangkal keris berbentuk U itu berdiri.


Sementara jari - jari tangan kanannya mengelus - elus pinggiran lubang keris itu dan kulihat pantat bahenol istriku pun bergetar dengan hebat. Pak Deran semakin cepat mengelus dan bahkan menggosok lubang vagina itu dan istriku pun mengerang - erang.


“Paaakk ? paaakkk .. suuu .. suuuuddaaaaahh ? paaakkk ? jangaaan diteruuuuskaaaaan ? eeeecchghghghghghgh ??!!!!! ” sementara pantatnya pun bergetar hebat dan kedua tangan istriku memegang bokong bahenolnya yang bergetar hebat saat Pak Deran menjilati lubang vagina itu dan pantat bahenol istriku meliuk - liuk tak karuan.


Kedua tangannya meremas bokong bahenolnya sendiri yang mulai maju mundur saat Pak Deran menyedot nyedot lubang vagina istriku dan bahkan lidah Pak Deran menjilati lubang itu dan ..


“ Mmmppfffhhh hghghghgghghg .. ” istriku semakin keras mendesis - desis, selangkangannya terangkat - angkat dan mendekati ujung selongsong keris yang tengah disedot sedot dan dijilati lubangnya oleh Pak Deran.

“ Paaaak ? sudddaaaah ngngngngngngng hhhheeeghghghghgh??!!! ” istriku mendesis kedua matanya tertutup dan selangkangan nya tertarik ke depan hingga selangkangan nya kini mengesek - ngesek sarung keris itu.

“ Suudddaaaaah paaaak jangaaaaan sudaaah eeeeechghghghg ?!!!! ” istriku terus mendesis desis. Kemudian Pak Deran menghentikan aksinya.

“ Diii .. elus lubang kerisku ?!!! ” kata Pak Deran kepada Pak Mulyadi yang dari tadi bengong, sementara di pangkal selangkangan nya sudah menggelembung menunjukkan batang kemaluan nya sudah berdiri tegang.


Pak Mulyadi langsung mengelus lubang keris Pak Deran dan kembali…. “ Eeeeee .. eeeeee .. eeeeehhhhh .. eeeecccchhhg hghghg !!!!” istriku mendesis.

“ Enak Bu Yenti ? ” tanya Pak Deran yang berdiri dihadapannya dan selangkangan istriku masih menempel di sarung keris itu.

Istriku tidak menjawab, diam saja.

“ Ooooo.. kurang enak rupanya ?!!! ” kata Pak Deran

“ Jaaa .. jaaaangaaannnn .. paaakkkk ” rintih istriku memelas.

“ Singkap dastermu buu ” perintahnya.

“ Paaak .. ooohhhhhh .. jaaa .. jaaangaaannn .. paakkkk ” istriku menghiba. “ Ayooo .. nggak usah malu Buuu .. atau biar dia yang mencari jalannya sendiri ?! ” kata Pak Deran.


Seperti diperintah sarung keris itupun menempel di selangkangan istriku saat Pak Deran melepasnya dan….


“Paak .. jaa .. jaaangaannn .. paaaakkkk ” desis istriku saat sarung itu mulai menggosok selangkangannya kembali, sehingga pantatnya pun bergetar kembali.


“ Dii ? malam ini kita nonton dulu ? biar Mbah Gandul yang nyebokin Bu Yenti, malam ini punya dia? lihat Dii ? Bu Yenti menaikkan dasternya ? rupanya dia sudah kebelet ” Kulihat istriku mendesis-desis dan mengelinjang, sementara kedua tangannya memegang pantat nya sendiri dan menarik ke atas dasternya pelan - pelan, sehingga mulai tersingkap paha mulusnya.


Semakin lama bokongnya semakin bergetar cepat dan selangkangannya maju mundur oleh gosokan sarung keris yang di sebut Pak Deran, Mbah Gandul itu.


Begitu dasternya tersingkap sampai pangkal pahanya, Mbah Gandul langsung menyusup ke selangkangan istriku dan “ Mmmmmmpppfff ..eeecchhhh bessaaaar oooooohhhhhh ” desis panjang istriku.


“ Sudah Di, kita keluar biar Bu Yenti malam ini milik Mbah Gandul ” kata Pak Deran.


“ Bu Yenti titip Mbah Gandul yaa, selamat menikmati! Besok baru kami .. Oh ya besok kan ibu pulang malam? tidak usah pake BH dan celana dalam ya kalau pulang, nanti di bungkus dan serahkan ke saya di pos kalau pulang? biar lebih enak ? hehehe ” kata Pak Deran sambil meremas payudara istriku yang berdiri tak berkutik dengan kedua kakinya yang terkangkang. Merekapun keluar meninggalkan istriku yang terbengong.


“ Mmmpppff .. oooohhhhh .. beee .. besaaar aaamaaatttt !!!! ” rintihnya saat kedua orang itu telah pergi. Istriku pun berusaha duduk di kursi panjang dan rupanya dia berusaha menarik sarung keris itu keluar tapi ..


“ Mbaaaah uummppfff oooooohhh .. aaammmmpuuunnn .. mmmbaaaahhh ” istriku mendesis keras.


“ Ooocch masuukkk ke daalaaam eeeccchh gilaaa uummpppfff heeecchhh gilaaa ?uuuccch geliiii aaaccch koook giniiii rasanyaaaaa uumppppccchh ennnnaaaaakkkk hhhh ” dan kulihat istriku mencengkeram erat sandaran kursi dan pantat nya bergetar keras maju mundur di tempat duduknya dan goyangan pantatnya semakin kencang, sementara keringatnya memebanjir dan nafasnya terengah - engah


“ Eccchhh mbaaaaah Gaaanduuull ? akuuuu keluaaaaarrrr ” istriku mengerang saat mencapai orgasme malam itu.


Tubuhnya tersungkur miring di kursi panjang dan beberapa saat kemudian kaki nya terkangkang lebar dan tubuhnya bertumpu di kedua tangannya melihat selangkangan nya yang digarap Mbah Gandul kembali itu. Kembali bokongnya bergoyang sementara mulutnya mendesis - desis kenikmatan dan nafasnya memburu keras dan ..


“ Mbaaahh .. mmmbbaahhhhh .. aaaaaaaakkuuuuu .. kee .. keeeeluaaaar lagiiiii ” dia mengerang saat mencapai orgasme keduanya dan pantat nya tersentak - sentak. Kemudian dia duduk kembali dan berusaha berdiri dan berjalan menuju kamar, akupun cepat - cepat rebahan di tempat tidur

“ Mas .. maaasss .. bangun .. mas ” panggil istriku

“ Kamu kelihatannya kok kumal dik, tadi .. ku dengar ribut - ribut di luar ”

“ Mas ? ” kata istriku tersipu - sipu, sambil memelukku ..

Selang seminggu kemudian, kembali Pak Deran dan Pak Mulyadi mendapat giliran tugas jaga Dan seperti kebiasaan yang lalu - lalu, mereka pasti akan mampir kerumahku dengan alasan untuk minum kopi.


Sudah sejak jam 7 malam aku masuk kekamar, dengan pura - pura badan merasa tidak enak. Begitulah kira - kira jam 9 malam, terdengar ketukan pada pintu depan dan terdengar istriku yang masih nonton TV diruang tamu membuka pintu depan dan terdengar suara Pa Mulyadi dan Pak Deran


“ Selamat bu Yenti .. apa bapak masih bangun? ”

“ Ohh bapak tidak enak badan dan sudah masuk tidur sejak jam 7 tadi ” terdengar sahutan istriku

“ Oooo .. Maaf mengganggu, tapi saya hanya mampir sebentar untuk mengambil kopi saja ” jawab Pak Mulyadi

“ Kalau begitu silakan duduk dulu, saya akan menyediakan kopi ” sahut istriku lagi, sambil berjalan masuk kedalam.


Sesaat kemudian kudengar suara langkah kaki menyusul istriku kedapur dan


“ Bu Yenti gak bilang suami ibu kan mengenai kejadian yang lalu .. ” terdengar suara Pak Mulyadi. Tak terdengar suara jawaban dari istriku.


Tak selang kemudian terdengar suara ribut - ribut tertahan dari arah dapur dan ..


“ Ooooohhhh .. jangan .. Jangaan pak ” terdengar suara menghiba

“ Kenapa Bu Yenti ? diam saja bu .. ntar juga pasti enak kok ” suara Pak Mulyadi kembali.

“Jangan pak, ampuun paaak ” istriku semakin menghiba


Kayaknya Pak Mulyadi semakin mendesaknya, kemudian dengan mengendap - edap aku turun dari tempat tidur dan mengintip dari celah - celah pintu kamar. Terlihat dengan cepat Pak Mulyadi melompat dan berdiri di antara kedua kaki istriku yang terkangkang lebar, saat istriku akan mengatupkan kedua kakinya.


“ Tutup selambunya Ran !!! ” katanya ke Pak Deran


Dan dengan segera Pak Deran langsung menutup selambu dan pintu rumah.


“ Ayo? emut penisku Bu Yenti ” kata Pak Mulyadi tiba - tiba sambil mengeluarkan penisnya yang agak kecil lemas tapi panjang berbintil- bintil seperti buah pace mendekati mulut istriku.


“ Jaaa .. jaaangaannnn paaak .. aaampun paaak ” istriku terisak 
Sambil memegang pergelangan tangan Pak Mulyadi yang menyambak rambutnya dan bokong Pak Mulyadi maju dan batang kemaluannya yang panjang berbintil - bintil semakin dekat dengan mulut istriku.


“ Lepas rambut saya paaakkkk !!! ” isak istriku dan Pak Mulyadi melepas jambakannya dan istriku membuka mulutnya yang sudah dekat dengan penis Pak Mulyadi dan istriku mengulum penis berbintil Pak Mulyadi.


“ Sedot Bu Yenti .. wwwuhhh Raan Bu Yenti pinter nyedot penisku ?!!!” kata Pak Mulyadi ke Pak Deran yang juga mendekati istriku dan “ Sudaaah nanti biar Bu Yenti sendiri !!! ” katanya, aku tak mengerti maksud kata - kata Pak Deran.


Kemudian Pak Mulyadi mencabut penis berbintilnya dari mulut istriku dan mendorong istriku untuk duduk dibangku panjang yang ada di dapur, sementara dia duduk di kiri istriku, sedang Pak Deran di kanan istriku.


“ Bu Yati? gosok punyamu sendiri ! ” kata Pak Deran sambil memegang tangan kanan istriku ke selangkangan nya sendiri.


“ Ayooo !! ” kata Pak Deran lirih


Mulailah istriku masturbasi menggosok dan mengocok bibir vaginanya sendiri sampai akhirnya bunyi kecepak terdengar dari selangkangannya.


“ Itilmu Bu Yenti ! ” kata Pak Deran dan istriku mengerang sendiri saat memepermainkan kelentitnya.


“ Paaak ” istriku mendesis


“ Kenapa Bu Yenti ? ” tanya Pak Mulyadi “ Paaaak ?! ” istriku hanya mendesis


“ Ran Bu Yenti mulai naik niih ” kata Pak Mulyadi dan Pak Deran pun berdiri dan menuju pintu dan membukanya dan masuk kembali memegang tali dan betapa terkejutnya aku saat Pak Deran menarik Tarzan.


Kontol herdernya yang setia, yang selalu menemani mereka jaga. Istrikupun terkejut sepertiku dan Pak Deran mengunci pintu kembali dan Pak Towadi memegang istriku yang akan lari.


“ Diaam ? ” bentak Pak Mulyadi “ Jangaan paaak ” istriku akan mengatupkan kakinya tapi Pak Deran sudah berdiri di depan istriku dan menahan kaki istriku dan Tarzan.


Langsung menyusup di antara kaki Pak Deran yang menahan kaki istriku dan “ Aaaaaauuuuwwwwwww .. Paaaak ” suara istriku mengerang saat selangkangan nya yang gundul di jilati Tarzan.


Rupanya si Tarzan sudah terlatih merangsang wanita karena istriku memegang pinggang Pak Deran yang berdiri di depan istriku menahan agar kaki istriku tetap terkangkang lebar


“ Eeeccch eeh eeeeeecchchh paaaaak ”


istriku mengerang dan mendesis keras karena jilatan Tarzan di selangkangannya.


“ Gimana Ibu Yenti? Enak Ibu Yenti? ” kata Pak Deran terkekeh - kekeh


“ Paaak ampuuunn adduuuuuuccch aaduuucchh mmmppfsss paaaakkkk ? eeh eeh eeeh eh eh? paakk akuuu wwwwwwuucccch ngngngngngng ” istriku mengerang keras dan memegang erat pinggang Pak Deran sedangkan bokong bahenol terangkat - angkat saat orgasme ke tiganya malam itu meledak dan Tarzan dengan ganasnya terus merangsang kelentit.


Bibir vagina istriku dan hanya terpaut beberapa menit istriku mengerang kembali saat mencapai orgasmenya yang ke empat dan tubuh istriku pun terjatuh di kursi nafasnya mendengus dengus keringatnya mengalir deras tetapi Tarzan


Kontol herder itu terus merangsang istriku dengan jilatan jilatan mautnya di bibir vagina istriku dan kelentit istriku dan istriku pun mengejang dan mengerang kembali saat oergasmenya ke lima meledak.


Tubuh istriku benar benar lunglai dan Pak Deran membalikkan tubuh istriku yang terkapar di kursi panjang dan menarik kedua kaki istriku yang tertelungkup di lantai dan bertumpu di kedua lututnya sehingga istriku menungging dan Tarzan rupanya sudah siap dan batang kemaluannnya yang merah sudah membesar dan menegang langsung melompat di punggung istriku dan Pak Towadi mengarahkan batang kemaluan Tarzan ke liang vagina istriku


“ MMmmppppfffh paaak jangaaaaan akuuu mnmmmn ggaaak mauuu mmmmppfffff ”


“ uuuucccch ucccchhh ” istriku mengerang saat batang kemaluan Tarzan menerobos masuk ke liang vagina istriku dan kulihat begitu cepatnya Tarzan mengenjotkan pantatnya sehingga istriku tak lagi dapat mengerang hanya mendesis


“ wwwhhh wwwwhhhhhw wwhwhhhwhw ” dan bunyi kecepak - kecepak di selangkangan istriku semakin keras “ wwwwhhhhcchh wwwccchhhh ngngngngng ” istriku mengejan saat orgasme dan terus entah sampai orgasme yang ke berapa hingga tampaknya istriku hampir pingsan.



Bagaimana guys... Cerita yang di sajikan oleh tabloidbugil.blogspot.com pasti serukan..
Jangan lupa kunjungin situs ini terus ya guys..
Karena kami akan terus membagikan cerita yang lebih seru pastinya.. 
Terima kasih untuk para pecinta cerita sex dan pengunjung lainnya semoga puas dengan cerita DI PERKOSA 2 PRIA



www.jppoker88.com


0 comments:

Post a Comment