Sunday 21 October 2018

0

PERJALANAN BISNIS BERUJUNG SEKS

PERJALANAN BISNIS BERUJUNG SEKS


Hello guyss.. Selamat datang di situs tabloidbugil.blogspot.com. Pada kali ini saya ingin membagikan cerita yang seru lho .. Mau tau ceritanya langsung saja kita simak PERJALANAN BISNIS BERUJUNG SEKS.



Hai namaku adalah Lydia.Salah seorang manager pada bagian Treasury di sebuah bank asing. Lydia berumur 32 tahun, dia berasal dari kota palembang. Lydia telah bersuami dan mempunyai seorang anak yang baru berumur 7 tahun. Tubuh Lydia dapat dikatakan kurus dengan tinggi badan kurang lebih 163 cm, dengan berat badannya kurang lebih 49 kg. Buah dadanya berukuran kecil tetapi padat, pinggangnya sangat ramping dengan bagian perut yang datar. Kulitnya putih mulus dengan raut muka yang manis.



PERJALANAN BISNIS BERUJUNG SEKS

Jumlah karyawan di Treasury ada 12 orang, yang terbagi dalam 2 seksi, yang menjadi boss pada bagian Treasury tersebut adalah Tougard Reynold, seorang yang berasal dari Amerika. Masing - masing seksi memiliki manager dan Lydia adalah salah satunya. Manager seksi lainnya bernama Rafaela. Masing - masing seksi, selain manager terdiri dari 6 staff yang kesemuanya adalah wanita. Boss Treasury yaitu Tougard Reynold, tinggal di Jakarta sendirian, karena istri dan anak - anaknya tetap tinggal di Amerika. Tougard tinggal di daerah Kebayoran, di sebuah rumah besar yang dikontrak perusahaan untuknya. Di rumahnya hanya ada seorang pembantu wanita dan seorang tukang kebun yang merangkap sebagai penjaga rumah.


Sesuai dengan fungsinya sebagai manager seksi pendanaan, maka kadang - kadang Lydia harus mengadakan perjalanan dinas ke daerah - daerah untuk mengunjungi nasabah - nasabah besar. Perjalanan dinas itu kadang - kadang dilakukan berdua dengan staffnya, kadang - kadang di temani juga oleh bossnya, apabila yang akan dikunjungi itu adalah nasabah penting.


Pada pertengahan bulan Juni, pada saat kejadian ini terjadi, bossnya mengajak Lydia dan salah seorang staffnya yang bernama Bella melakukan perjalanan dinas ke Semarang untuk melakukan kunjungan bisnis pada beberapa nasabah utama di sana. Rencana perjalanan kali ini memakan waktu 3 hari. Mereka menginap di sebuah hotel berbintang. Lydia dan Bella menempati satu kamar bersama dengan ukuran tempat tidur yang besar cukup untuk dua orang.


Perjalanan kali ini tidak terlalu menggembirakan bagi Lydia, disebabkan karena selama ini orang- orang di kantornya telah mengetahui bahwa sebenarnya antara Tougard dan Bella mempunyai hubungan istimewa. Bella adalah seorang wanita karir berumur 31 tahun yang belum menikah. Bella sendiri tubuhnya termasuk kecil, dengan tinggi hanya 152 cm. Kulitnya sedikit kecoklatan dengan wajah yang manis. Badannya proporsional dengan pinggang yang ramping dan buah dada yang kecil padat. Bella adalah orang Jawa yang berasal dari Yogya. Sedangkan Tougard adalah seorang pria ganteng yang berbadan tegap, berdada bidang dengan tinggi 180 cm. Tougard berumur kurang lebih 36 - 37 tahun. Dia sudah cukup lama bertugas di Indonesia sehingga kemampuan berbahasa Indonesia dan ditambah dengan logat Jakarta nya pun telah cukup lancar. 


Setibanya di Semarang, setelah check in di hotel mereka langsung mengadakan kunjungan pada beberapa nasabah, yang dilakukan sampai dengan setelah makan malam. Setelah selesai berurusan dengan nasabah, mereka kembali ke hotel, dimana Tougard dan Bella melanjutkan acara mereka dengan duduk - duduk di bar hotel sambil mengobrol dan minum-minum. Lydia pada awalnya diajak juga, tapi karena merasa sangat lelah, dan di samping itu ia juga merasa tidak enak menganggu mereka, maka ia lebih dulu kembali ke kamar hotel untuk tidur.


Menjelang tengah malam, Lydia tiba - tiba terbangun dari tidurnya, hal ini disebabkan karena ia merasa tempat tidurnya bergerak - gerak dan terdengar suara- suara aneh. Dengan perlahan - lahan Lydia membuka matanya untuk mengintip apa yang terjadi. Hatinya terkesiap melihat Tougard dan Bella sedang bergumul. Keduanya berada dalam keadaan polos sama sekali.


Bella yang bertubuh kecil itu, sedang berada di atas Tougard seperti layaknya seseorang yang sedang menunggang kuda, dengan pantatnya yang naik turun dengan cepat. Dari mulutnya terdengar suara mendesis yang tertahan

“ Ssshhh .. sshh .. ” 

Kedua tangan Tougard sedang meremas - remas kedua buah dada Bella yang kecil tetapi padat berisi itu. Lydia sangat panik dan berada dalam posisi yang serba salah. Jadi dia hanya bisa terus berlagak seperti sedang tidur. Lydia mengharapkan mereka cepat selesai dan Tougard segera kembali ke kamarnya. Besok dia akan menegur Bella agar tidak melakukan hal seperti itu lagi di kamar mereka. 


Seharusnya mereka dapat melakukan hal itu di kamar Tougard sehingga mereka dapat melakukannya dengan bebas tanpa terganggu oleh siapa pun. Dari bau whisky yang tercium, rupanya keduanya masih berada dalam keadaan mabuk. Lydia berusaha keras untuk dapat tidur kembali walaupun sebenarnya ia merasa sangat terganggu dengan gerakan dan suara - suara yang ditimbulkan oleh mereka.


Pada saat Bella mulai terlelap, tiba - tiba dia merasakan sesuatu sedang merayap pada bagian pahanya. Lydia sangat terkejut dan tubuhnya mengejang, karena pada saat dia perhatikan, ternyata tangan kanan Tougard sedang mencoba untuk mengusap  - ngusap kedua pahanya yang masih tertutup selimut.


Lydia berpura - pura masih terlelap dan mencoba mengintip apa yang sebenarnya sedang terjadi. Rupanya permainan Tougard dan Lydia sudah selesai dan Lydia dalam keadaan kelelahan serta mengalami kepuasan yang baru dinikmatinya, sudah tergolek tidur. Tougard yang masih berada dalam keadaan polos dengan posisi badan setengah tidur disamping Lydia, sambil bertumpu pada siku - siku tangan kiri, tangan kanannya sedang berusaha menyingkap selimut yang dipakai Lydia.


Lydia menjadi sangat panik, pada awalnya dia akan bangun dan menegur Tom untuk menghentikan perbuatannya. Akan tetapi di pihak lain dia merasa tidak enak karena pasti akan membuat Tougard malu, karena dipikirnya Tougard melakukan hal itu lebih disebabkan karena Tougard masih berada dalam keadaan mabuk.


Akhirnya Lydia memutuskan untuk tetap berpura- pura tidur dengan harapan Tougard akan menghentikan kegiatannya itu. Akan tetapi harapannya itu ternyata sia - sia belaka, bahkan secara perlahan - lahan Tougard bangkit dan duduk di samping Lydia. Tangannya menyingkap selimut yang menutupi tubuh Lydia dengan perlahan -lahan dan dari mulutnya menggumam perlahan


 “ Psssttt sayang mari kubantu menikmati sesuatu yang baru .. nih .. kubantu melepaskan celana dalammu .. nggak baik kalau tidur pakai celana dalam ”


tangannya yang tadinya mengelus - elus bagian atas paha Lydia bergerak naik dan memegang tepi celana dalam Lydia, kemudian menariknya dengan perlahan - lahan ke bawah meluncur di antara kedua kaki Lydia.


Badan Lydia menjadi kaku dan dia tidak tahu harus berbuat bagaimana. Lydia seakan - akan berubah menjadi patung, pikirannya menjadi gelap dan matanya dirasakannya berkunang - kunang. Tougard melihat kedua gundukan bukit kecil dengan belahan sempit di tengahnya, yang ditutupi oleh rambut hitam kecoklatan halus yang tidak terlalu lebat di antara paha atas Lydia. Jari - jari Tougard membuka satu persatu kancing daster Lydia, sambil tangannya bergerak terus ke atas dan sekarang ia menyingkapkan seluruh selimut yang menutupi tubuh Lydia, sehingga terlihatlah payudara Lydia yang membukit kecil dengan putingnya yang kecil berwarna coklat tua.


Sekarang Lydia tergolek dengan tubuhnya yang tanpa busana. Tungkai kakinya yang panjang dan pantat yang penuh berisi serta buah dada yang kecil padat dan belahan di antara paha atas yang membukit kecil, benar - benar sangat merangsang nafsu birahi Tougard. Tougard sudah tidak sanggup menahan nafsunya, penisnya yang baru saja terpuaskan oleh Bella sekarang bangkit lagi, tegang dan siap tempur. Sejak saat itu Tom bertekad untuk tidak akan membebaskan Elin. Ia terlalu berharga untuk di biarkan, Tougard akan menikmati tubuh Lydia berulang - ulang pada malam ini.


Kemolekan tubuh Lydia terlalu sayang untuk disimpan oleh Lydia sendiri pikir Tougard. Tougard mendorong tubuh Lydia dan mulai meremas - remas payudara Lydia yang telah terbuka itu


 “ Dengerin sayang, you akan saya ajarin menikmati sesuatu yang nikmat, asal you baik - baik nurutin apa yang akan saya tunjukkan ”


Kesadaran Lydia mulai kembali secara perlahan - lahan dan dengan tubuh gemetar Lydia perlahan - lahan membuka matanya dan memperhatikan Tougard yang sedang merangkak di atasnya. Lydia mencoba mendorong badan Tougard sambil berkata, 


“ Tougard, apa yang sedang kau lakukan ini? ”

“ Sadarlah Tougard, aku sudah bersuami !!! jangan kau teruskan perbuatanmu ini ”


Karena menganggap Tougard berada dalam keadaan mabuk, Lydia mencoba membujuk dan menggugah kesadaran Tougard. Akan tetapi Tougard yang telah sangat terangsang melihat tubuh Lydia yang molek halus mulus dan bugil di depan matanya mana mau mengerti, apalagi penisnya telah dalam keadaan sangat tegang.

“ Gila ! Cakep banget ! Lihat buah dadamu, padat banget. Cocok sama seleraku! You emang pinter menjaga tubuhmu, sayang! ” kata Tom sambil menekan tubuhnya ke tubuh Lydia.


Lydia berusaha bangun berdiri, akan tetapi tidak bisa dan dia tidak berani terlalu bertindak kasar, karena takut Tougard akan membalas berlaku kasar padanya. Sedangkan dalam posisinya itu saja ia sudah tidak ada lagi kemungkinan untuk lari. Sambil menjilat bibirnya Tougard berbaring di sisi Lydia


“ Lydia, lebih baik you mengikuti kemauanku dengan manis, kalau tidak saya akan maksa you dan saya perkosa you habis - habisan. Kalau you nurutin, you akan merasakan kenikmatan dan tidak akan sakit ”


Lalu tangannya di tangkupkan di buah dada Lydia, sambil meremas - remasnya dengan sangat bernafsu, sambil merasakan kehalusan dan kepadatan buah dada Lydia.


“ Bodi you oke punya ! ” kata Tougard

 “ Coba you berputar Lydia ! ”


Perlahan - lahan dengan perasaan yang putus asa Lydia berputar membelakangi Tougard. Dan dirasakanya tangan Tougard sekarang ada di pantatnya meremas dan meraba - raba. Kemudian Tougard menyibakkan rambut Lydia dan di hirupnya leher Lydia dengan hidungnya sementara lidahnya menelusuri leher Lydia. Sambil melakukan hal itu tangan Tougard berpindah menuju kemaluan Lydia. Pada bagian yang membukit tangannya bermain - main. Mengelus-elus dan menekan - nekan, sambil berkata.


“ Kasihan you, you punya pasti suami tidak tahu cara membahagiakan you? ”

“ Tapi tenang aja sayang dengan saya, you nggak bakalan bisa lupa seumur hidup, you bakalan merasakan bagaimana menjadi wanita sejati! ”


Sambil memutar kembali tubuh Lydia. Setelah itu Tougard mengambil tangan Lydia dan meletakkannya di kemaluannya yang telah sangat tegang itu.


Ketika merasakan tangannya menyentuh benda hangat yang besar lagi keras itu, tubuh Lydia tersentak, belum sempat Lydia dapat berpikir dengan jelas, terasa badannya telah ditelentangkan oleh Tom dan dengan cepat Tom telah berjongkok di antara kedua kakinya yang dengan paksa terkangkang akibat tekanan lutut Tom. Dengan sebelah tangannya menuntun penisnya yang besar, Tom lalu menempelkan ujung penisnya ke bibir vagina Lydia, “Apa you mau saya masukin itu?”, “Aaahhh…, jangaaann .. jaaangaaan .. Tougardddd ” Lydia dengan suara mengiba - iba masih berusaha mencoba menghalangi niat Tougard. 


Lydia mencoba mengeser pinggulnya ke samping, berusaha menghindari penis Tougard agar tidak dapat menerobos masuk ke dalam liang kewanitaannya. Sambil tersenyum Tougard berkata lagi

 “ You tidak dapat kemana-mana lagi, lebih baik you diam - diam saja dan menikmati permainan saya ini ! ”

Tougard lalu memajukan pinggulnya dengan cepat dan menekan ke bawah, sehingga penis besarnya yang telah menempel pada bibir kemaluan Lydia dengan cepat menerobos masuk ke dalam liang vagina Lydia dengan tanpa dapat dihalangi lagi. Testis Tougard mengayun - ayun menampar bagian bawah vagina Lydia, sementara Lydia megap - megap karena dorongan keras Tougard.


Lydia belum pernah merasakan saat seperti ini sebelumnya, setiap bagian tubuhnya serasa sangat sensitif terhadap rangsangan. Buah dadanya terangsang saat ditindih oleh dada Tougard. Dirinya sudah lupa kalau sedang diperkosa, ia tidak peduli pada tubuh besar Tougard yang sedang bergerak naik turun menindih tubuhnya yang langsing.


Lydia mulai merasakan suatu sensasi kenikmatan yang menggelitik di bagian bawah tubuhnya, vaginanya yang telah terisi oleh penis besar dan panjang milik Tougard, terasa menggelitik dan menyebar ke seluruh tubuhnya. Sehingga Lydia hanya bisa menggeliat - geliat dan mendesis mirip orang kepedasan.


Lydia hanya berusaha menikmati seluruh rasa nikmat yang dirasakan tubuhnya. Sekarang Lydia mencoba untuk berusaha aktif dengan ikut menggerakkan pinggulnya mengikuti irama gerakan Tougard di atasnya. Tougard melihat Lydia mengerang, merintih dan mengejang setiap kali ia bergerak.


Dan Lydia sudah mulai terbiasa mengikuti gerakannya. Tougard merasakan tangan Lydia merangkul erat pada punggung bawahnya mengelus - elus ke bawah dan meremas - remas pantatnya serta menariknya ke depan agar semakin merapat pada tubuh Lydia. Tougard terus menggosok - gosokkan penisnya pada klitoris Lydia. Tom sekarang ingin membuat Lydia orgasme terlebih dahulu.


Lydia semakin terangsang dan tak terkendali lagi setiap kali bagian tubuhnya bergerak mengikuti tekanan dan sodokan Tougard, sekarang wajahnya terbenam di dada bidang Tougard, mulutnya megap - megap seperti ikan terdampar di pasir, dengan perlahan - lahan mulutnya bergeser pada dada Bossnya dan sambil terus menjilat akhirnya tiba pada puting susu Tom.


Sekarang Lydia secara refleks mulai menyedot dan menghisap puting susu Tougard, sehingga badan Tougard mulai bergetar juga saking merasa nikmatnya. Penis Tougard terasa semakin keras, sehingga Tougard semakin ganas saja menggerakkan pantatnya menekan pinggul Lydia dalam - dalam. Lydia merasakan vaginanya berkontraksi, sambil berusaha menahan rasa geli yang tidak terlukiskan menggelitik seluruh dinding liang kemaluannya dan menjalar ke seluruh tubuhnya.


Perasaan itu makin lama makin kuat menguasainya sehingga seakan - akan menutupi kesadarannya dan membawanya melayang - layang dalam kenikmatan yang tidak pernah dialaminya selama ini dan tidak dapat dilukiskan ataupun diuraikan dengan kata-kata. Kenikmatan yang dialami Lydia tercermin pada gerakan tubuhnya yang meronta - ronta liar tanpa terkendali bagaikan ikan yang menggelepar-gelepar terdampar di pasir. Desahan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulutnya yang mungil


“ Ooohhhh .. aagghh .. adduhhh ! ” Kedua pahanya melingkari pantat Tougard dan dengan kuat menjepit serta menekan ke bawah, disertai tubuhnya yang mengejang dan kedua tangannya mencengkeram alas tempat tidur dengan kuat, benar - benar suatu orgasme yang dahsyat telah melanda Lydia.


Tougard merasakan penisnya terjepit dengan kuat oleh dinding kemaluan Lydia yang berdenyut-denyut disertai isapan kuat seakan - akan hendak menelan batang penisnya. Terasa benar jepitan dinding vagina Lydia dan di ujung sana terasa ada “ tembok ” yang mengelus kepala penisnya.


Setelah beristirahat sejenak dan melihat Lydia sudah agak tenang, Tougard mulai memompa lagi. Pompaan Tougard kali ini segera dibalas oleh Lydia, pinggulnya bergerak - gerak “ aneh ” tapi efeknya luar biasa. Penis Toguard serasa dilumat dari pangkal sampai kepalanya. Lalu masih ditambah dengan variasi, ketika pinggul Lydia berhenti dari gerakan aneh itu, tiba - tiba Tougard merasakan penisnya terjepit dengan kuat dan dinding - dinding kemaluan Lydia berdenyut - denyut secara teratur, sekitar 4 - 5 kali denyut menjepit, baru kemudian bergoyang aneh lagi. 


Wah suatu sensasi melanda perasaan Tougard, suatu hubungan kelamin yang belum pernah dinikmatinya dengan wanita manapun juga selama ini. Menyesal Tougard karena tidak dari dulu - dulu menikmatinya. Gerakan aneh di dalam liang kemaluan Lydia makin bervariasi. Terkadang Tougard malah meminta  berhenti bergoyang untuk sekedar menarik nafas panjang. Lumatan dinding kemaluan Lydia pada penis Tougard membuatnya geli - geli dan serasa akan ‘ meledak ’.


Tougard tidak ingin cepat - cepat sampai, karena masih ingin menikmati “ elusan ” vagina Lydia. Tetapi gerakan - gerakan di dalam liang kewanitaan Lydia semakin menggila dan semakin liar. Hingga akhirnya Tougard harus menyerah. Tidak mampu menahan lebih lama lagi perasaan nikmat yang melandanya. Tougard semakin cepat  bergerak mengimbangi goyangan pinggul Lydia. Semakin terasa pula rangsangan yang akan meletupkan lahar panas yang sedang menuju klimaks mendaki puncak, saat - saat yang paling nikmat.


Dan akhirnya, pada tusukan yang terdalam, Tougard menyemprotkan maninya kuat - kuat. Sambil mengejang, melayang, bergetar. Pada detik - detik saat Tougard melayang tadi, tiba - tiba kaki Lydia yang pada awalnya mengangkang, diangkatnya dan menjepit pinggul Tom kuat - kuat. Amat sangat kuat. Lalu tubuhnya ikut mengejang beberapa detik, mengendor dan terus mengejang lagi, lagi dan lagi ..


Lydia pun tidak sanggup menahan dorongan orgasme yang melandanya lagi, punggungnya melengkung ke atas, matanya terbeliak - beliak, serta keseluruhan tubuhnya bergetar dengan hebat tanpa terkendali, seiring dengan meledaknya kenikmatan orgasme di vaginanya. Orgasme kedua dari Lydia.


“ Aduuuuuuuhhhh Too, aahhhhh .. aaduuhh .. nikmaaatt .. Tougarddd !”.


Tougard tersenyum puas melihat tubuh Lydia terguncang - guncang karena orgasme selama 15 detik tanpa henti - hentinya. Kemudian tangan Lydia dengan eratnya menekan pantat Tougard ke arah selangkangannya sambil kakinya menggelepar - gelepar ke kiri kanan. Tougard pun terus menggerakkan penisnya untuk menggosok klitoris Lydia. Setelah orgasmenya selesai, tubuh Lydia langsung terkulai lemas tak berdaya, terkapar, dengan kedua tangan dan kakinya terbentang melebar ke kiri kanan. Lydia merasa bagian - bagian tubuhnya seolah terlepas dan badannya tidak dapat digerakkan sama sekali.


Setelah gelombang dahsyat kenikmatan yang melandanya surut, Lydia kembali ke alam nyata dan menyadari bahwa dia sedang terkapar di bawah tindihan badan kekar lelaki bule berkulit putih yang bukan suaminya yang baru saja memberikan kepuasan yang tiada tara padanya. Suatu perasaan malu dan menyesal melandanya, bagaimana dia bisa begitu gampang ditaklukkan oleh lelaki tersebut.


Tanpa terasa air mata penyesalannya bergulir keluar dan Lydia mulai menangis tersedu - sedu. Dengan tubuhnya yang masih menghimpit badan Lydia, Tougard mencoba membujuknya dengan memberikan berbagai alasan antara lain karena ia terlalu banyak minum sehingga tidak dapat mengontrol dirinya.


Sambil membujuk dan mengelus - elus rambut Lydia dengan perlahan-lahan penisnya mulai tegang lagi dan dengan halus penisnya yang memang telah berada tepat di depan kemaluan Lydia ditekan perlahan - lahan agar masuk ke dalam kewanitaan Lydia. 


Pada saat merasakan penis Tougard mulai menerobos masuk ke dalam kewanitaannya, Lydia bereaksi sedikit dengan mencoba memberontak lemah tapi akhirnya diam pasrah dan membiarkan penis besar tersebut masuk sepenuhnya ke dalam liang kewanitaannya.


Dengan perlahan-lahan Tougard menggerakkan badannya naik-turun, sehingga lama-kelamaan tubuh Lydia mulai terangsang kembali dan bereaksi. Pergumulan kedua insan tersebut semakin lama semakin seru mendaki puncak kepuasan dan kenikmatan, terlupa akan segala penyesalan. Pertarungan mereka terus berlanjut sepanjang malam dan baru berhenti menjelang fajar menyingsing keesokan harinya.


Pukul 10 pagi keduanya baru terbangun dan terlihat Bella telah berpakaian rapi, sedang menikmati sarapan paginya sambil mengerling ke arah mereka dengan senyum - senyum rahasia. Pada mulanya Lydia merasa sangat malu terhadap Bella, tapi melihat reaksi Bella yang seperti itu, seakan - akan mengajak bersekutu, akhirnya Lydia menjadi terbiasa dan selalu melakukannya kembali setiap ada kesempatan.


Bagaimana guys... Cerita yang di sajikan oleh tabloidbugil.blogspot.com pasti serukan..
Jangan lupa kunjungin situs ini terus ya guys..
Karena kami akan terus membagikan cerita yang lebih seru pastinya.. 
Terima kasih untuk para pecinta cerita sex dan pengunjung lainnya semoga puas dengan cerita PERJALANAN BISNIS BERUJUNG SEKS.





0 comments:

Post a Comment