• Enter Slide 1 Title Here

    This is slide 1 description. You can replace this with your own words. Blogger template by NewBloggerThemes.com...

  • Enter Slide 2 Title Here

    This is slide 2 description. You can replace this with your own words. Blogger template by NewBloggerThemes.com...

  • Enter Slide 3 Title Here

    This is slide 3 description. You can replace this with your own words. Blogger template by NewBloggerThemes.com...

Monday 17 December 2018

0

NGENTOT SAMA PRAMUGARI

NGENTOT SAMA PRAMUGARI


Hello guyss.. Selamat datang di situs 
tabloidbugil.blogspot.com. Pada kali ini saya ingin membagikan cerita yang seru lho .. Mau tau ceritanya langsung saja kita simak NGENTOT SAMA PRAMUGARI


Ini adalah kisahku ketika aku melakukan perjalanan yang panjang dengan pesawat. Namaku Anthony, aku saat ini berumur 27 tahun dan aku memegang prusahaan papahku yang bergerak dibidang ekspor impor bahan mentah. Selama 3 tahun aku menjalankan bisnis papahku ini aku selalu pulang pergi dari Indonesia ke eropa. Namun aku baru kali ini mendapatkan sesuatu yang berbeda di dalam pesawat. Sesuatu yang akhirnya membuatku sangat ingin mengulanginya lagi dengan orang yang sama.

NGENTOT SAMA PRAMUGARI

Singkat cerita, ayahku menyuruhku untuk berangkat ke eropa tepatnya di paris untuk mengurus bisnisnya dengan kliennya. Aku pun menurut dan aku langsung menuju bandara untuk lagsung terbang, karena tiket dan semuanya sudah diurus oleh papahku. Karena jarak yang jauh makannya penerbangan memakan waktu yang sangat lama. Hingga aku merasa bosan dan ketika aku hendak beranjak dari kursi dudukku ada seseorang dengan nada halus menyapaku.


“ Excuse me sir .. ” sebuah suara halus menyapaku dengan ramah. Ternyata seorang pramugari muda berwajah manis sedang tersenyum padaku.

“ Are you from upper deck? ” Aku mengangguk

“ Yeah .. why? ” sambil aku mengintip name tag di dadanya

Tamara .. wah nama indonesia nih !

“ I am just checking to see whether you need anything, because you have been looking out for quiet a long time ” jawabnya dengan sopan

“ Dari Indonesia ya kamu? ” todongku

“ Lho… iya ! Bapak dari Indo juga? ” tanya lagi

“ Uh kok Bapak sih .. belum juga tua, kok dipanggil Bapak .. panggil nama saja aku Thony ”

“ Oh saya Tamara .. Bapak eh .. kamu mau ke LA ya? ”

kemudian kami ngobrol ngalor ngidul selama tigapuluh menit.


Ia sudah tinggal di luar negeri selama lebih dari empat tahun. Aslinya dari Bandung. Umurnya baru 23. Belum punya pacar katanya. Kami ngobrol sambil berdiri, lalu tiba - tiba seorang pramugari lain menghampirinya dan sementara mereka mengobrol, aku mengambil segelas wine yang disiapkan di galley (dapur) mereka.


“ Yah… aku ditinggal sendiri deh, hehe… ” katanya setelah temannya pergi

“ Lho kenapa? ”

“ Jam istirahat .. tadi aku uda istirahat 3 jam .. dan habis ini giliran shift kedua istirahat. mestinya berdua - berdua, tapi supervisorku katanya migraine jadi dia istirahat di first class. Mungkin 2 jam lagi baru balik. Untung aja gak penuh ”

“ Oh gitu .. ya .. gapapa deh .. aku temani .. aku bosen banget dari tadi di atas .. sebelahku om gendut yg ngorok melulu lagi .. ”


Tamara tertawa. Manis sekali wajahnya kalau tertawa. Dan aku mulai meneliti tubuhnya. Sekitar 165 cm, berat badannya mungkin 55 dan kulitnya putih sekali seperti orang Jepang.


“  Kamu beneran nih belum punya cowok?” tanyaku iseng

 “  Lagi ga ada ..  soalnya cowok terakhir membosankan banget. Dia ga fun dan old fashion ”


Lalu ia mulai bercerita tentang mantannya yang masih menganut adat kuno, yang ga suka clubbing, pesta, minum dan tentu saja seks. Wajahnya memerah ketika ia bercerita. ” Maaf ya, aku kok jadi cerita kayak gini… hihi… habis memang mantanku itu orangnya aneh. Atau mungkin dia ga tertarik sama aku ya… mungkin aku terlalu jelek ya ” katanya menerawang.


“ Gak, kok… kamu cantik banget… dan… ” aku menatap matanya

“ seksi… bodi kamu seksi banget. Daritadi aku membayangkan bodi kamu di balik seragam itu… ” tambahku dengan berani

Mungkin aku mulai mabuk karena dua gelas white wine.

“ Masa? Kamu boong ya .. Thony .. aku kan ga seksi. Toketku aja cuma 34B, hmmm ga seksi sama sekali deh… ” Aku menatapnya dengan penuh napsu. 34B, boleh juga…

“ Kalau kamu kasi aku liat, aku mungkin bisa menilai apa bodi kamu seksi beneran atau gak… ” tantangku.

Tamara tampak terkejut. Tapi ia lalu melihat ke kiri ke kanan, sekeliling kami agak gelap karena semua penumpang kelas bisnis nampaknya tengah terlelap. Ia tersenyum padaku ,” Beneran nih? ” ” Sumpah… ” Lalu Tamara memberi isyarat agar aku mengikutinya. Ia lalu mulai berjalan ke arah toilet untuk orang handicapped, yang lebih luas daripada toilet biasa. Ia menarikku masuk dan mengunci pintunya dari luar. Di dalam toilet ternyata lebih bising daripada di luar, mungkin karena suara mesin.

Aku langsung membuka seragam pramugarinya yang bagian atas. Dan tampaklah dadanya yang indah menantang. Ia memakai bra seksi tanpa busa berwarna hitam, putingnya tampak tegang dari balik bra itu. ” Tamara kamu seksi banget… ” desisku sambil lebih mendekatinya, dan langsung mencium bibirnya yang ranum berlipstick pink. Tamara membalas ciumanku dengan penuh gairah, dan aku mendorong tubuhnya ke dinding toilet. Tanganku membekap dadanya dan memainkan putingnya dari luar bra nya. Tamara mendesah pelan. Ia menciumku makin dalam. Aku lalu berusaha menarik roknya sampai lepas, dan kini tampaklah tubuh ramping seksinya. Tinggalah celana dalam dan bra berwarna hitam transparan serta sepatu hak tingginya. Ia tampak amat seksi. ” God, u re so sexy, baby… ” bisikku di telinganya.

Lalu tanganku langsung sibuk membuka kaitan bra nya, dan menciumi lehernya yang indah.Tamara mulai meraba bagian depan celana jeansku, dan tampak senang menyentuh bagian itu sudah tegang. Setelah branya lepas, aku langsung menciumi seluruh payudaranya. Kujilati putingnya yang mengeras dan ia melenguh nikmat. Aku ingat, pacarku paling suka kalau aku berlama-lama di putingnya. Tapi kali ini tidak ada waktu, karena siapa saja bisa mengetuk pintu toilet, dan itu membuatku bergairah.




Tamara mulai berusaha membuka ikat pinggangku, dan kemudian melorotkan celanaku sampai ke lantai. Ia menyentuh penisku yang keras dari balik boxer kainku, dan mengusap biji pelirku. Kunaikan tubuh Lia ke westafel dan kubuka celana dalamnya. Kuciumi perutnya dan kubuka pahanya. Bulu kemaluannya rapi sekali. Mungkin ia suka bikini waxing seperti cewek-cewek di luar pada umumnya. Kujilati memeknya dengan nikmat, sudah sangat basah sekali. ia mengelinjang dan kulihat dari cermin, ia meraba putingnya sendiri, dan memilin-milinnya dengan kuat. Mungkin memang benar dia terlalu hyper, makanya mantannya bosan.


Kumasukan dua jari tanganku ke dalam memeknya, dan ia menjerit tertahan. Ia tersenyum padaku, tampak sangat menyukai apa yg kulakukan. Jari telunjuk dan tengahku menyolok-nyolok ke dalam liangnya, dan jempolku meraba-raba kasar klitorisnya. Ia makin membuka pahanya, membiarkan aku melakukan dengan leluasa. Semakin aku cepat menggosok klitorisnya, semakin keras desahannya. Sampai-sampai aku khawatir akan ada orang yg mendengar dari luar.


Lalu tiba-tiba ia meraih kepalaku, dan seperti menyuruhku menjilati memeknya. ” Ahhh… ahhh… I’m gonna come… Arghhhh… uhhh… yes… yes… baby… ” ia mendesah-desah girang ketika lidahku menekan klitorisnya kuat2. Dan jari-jariku makin mengocok memeknya. Semenit kemudian, Tamara benar-benar orgasme, dan membuat mulutku basah kuyub dengan cairannya. Ia tersenyum lalu mengambil jari2ku yang basah dan menjilatinya sendiri dengan nikmat. “Ngentot Memek Pramugari”

Ia lalu mendorongku duduk di atas toilet yg tertutup, dan mencopot boxerku dengan cepat. Ia duduk bersimpuh dan mengulum penisku yang belum tegak benar. Jari-jarinya dengan lihay mengusap -ngusap bijiku dan sesekali menjilatnya. Baru sebentar saja, aku merasa akan keluar. Jilatan dan isapannya sangat kuat, memberikan sensasi aneh antara ngilu dan nikmat.


Tamara melepaskan pagutannya, dan langsung duduk di atas pangkuanku. Ia bergerak- gerak sendiri mengocok penisku dengan penuh gairah. Dadanya naik turun dengan cepat, dan sesekali kucubit putingnya dengan keras. Ia tampak sangat menyukai sedikit kekerasan. Maka dari itu, aku memutuskan untuk berdiri dan mengangkat tubuhnya sehingga sekarang posisiku berdiri, dengan kakinya melingkar di pinggangku.


Kupegang pantatnya yang berisi dan mulai kukocok dengan kasar. Tamara tampak sangat menyukainya. Ia mendesah-desah tertahan dan mendorong kepalaku ke dadanya. Karena gemas, kugigit dengan agak keras putingnya. Ia melenguh ,” Oh… gitu Thony… gigit seperti itu… I feel sexy… ” Kugigit dengan lebih keras puting kirinya, dan kurasakan asin sedikit di lidahku.


Tampaknya Lia makin terangsang. penisku terus memompa memeknya dengan cepat, dan kurasakan memeknya semakin menyempit ” Gila… memek lo kok menyempit gini, sih Tamara… Oh… gila… ” Ia tersenyum senang. Mungkin ia suka latian body language, soalnya dulu mantanku yang guru BL, bisa mengatur memeknya jadi sempit jadi gini, dengan latihan rutin. penisku keluar masuk memeknya dengan lebih cepat, dan tiba - tiba mata Tamara merem melek, dan ia semakin menggila, lenguhan dan desahannya semakin kencang hingga aku harus menutup mulutnya dengan sebelah tangannku.


” Ah thony… You’re so… soo… Ohh… i am gonna come… i m gonna come… again… Arghhh… Ohhhhh uhhhhhh… ” Tamara orgasme untuk kedua kalinya dan terkulai ke bahuku. Karena aku masih belum keluar, aku mencabut penisku dari memeknya yang banjir cairannya, dan membalikan tubuhnya menghadap westafel. Biasa kalau habis minum staminaku memang suka lebih gila. Tamara tampak mengerti maksudku, ia menunggingkan pantatnya, dan langsung kutusuk penisku ke memeknya dari belakang. Ia mengeram senang, dan aku bisa melihat seluruh tubuhnya dari cermin di depan kami. Ia tampak terangsang, seksi dan acak-acakan. Make upnya luntur karena keringat, tapi tubuh seksinya tampak sangat indah.


Aku mulai memompa memeknya dengan pelan, lalu makin cepat, dan tangan kiriku meraih puting payudaranya, dan memilinnya dengan kasar, sementara tangan kananku sesekali menepuk keras pantatnya. ” yeah… I am your bitch… fuck me real hard… please… ”


Buset… ga nyangka penampilan manisnya ternyata hanya di luar. Aslinya dia kasar dan gila seks, kaya bule di bokep aja, pikirku makin terangsang. penisku makin cepat menusuk2 memeknya yang semakin lama semakin terasa licin. Tanganku berpindah-pindah, kadang mengusap-ngusap klitorisnya dengan cepat. Badan Tamara naik turun sesuai irama kocokanku, dan aku semakin horny melihatnya menggumamkan kata-kata kasar. penisku semakin tegang dan terus menghantam memeknya dari belakang. Ia mau orgasme lagi, rupanya, karena wajahnya menegang dan ia mengarahkan tanganku mengusap klitorisnya dengan lebih cepat.


” Ah… baby… yeah… oh yeah… ” penisku terasa makin becek oleh cairan memeknya.

“Tamara aku juga mau keluar nih… ” ” oh tahan dulu… kasih aku… penismu… tahan!!!! ”


Tamara langsung membalikan tubuhnya, dan mencaplok penisku dengan rakus. Ia mengulumnya naik turun dengan cepat seperti permen, dan dalam itungan detik, menyemprotlah cairan maniku ke dalam mulutnya. ” ArGGGhhhh!! Oh yes !! ” erangku tertahan. Tamara menyedot penisku dengan nikmat, menyisakan sedikit rasa ngilu pada ujung penisku, tapi ia tidak peduli, tangan kirinya menekan pelirku dan kanannya mengocok penisku dengan gerakan makin pelan.


Kakiku lemas dan aku terduduk di kursi toilet yg tertutup. Tamara berlutut dan menjilati seluruh penisku dengan rakus. ” Kamu takut gak, kalau aku bilang, aku suka banget sama sperma cowok ?” bisiknya dengan suara manis sekali. Di sela-sela engahanku, aku menggeleng penuh kenikmatan. Gila kali mantannya, ga mau sama cewek hot begini… !! “Ngesex Memek Pramugari HOT”


Setelah Tamara menjilat bersih penisku, ia memakaikan celana jeansku, lalu memakai seragamnya sendiri. Ia membuka kompartemen di belakangnya, dan mengeluarkan sisir dan makeupnya dari sana. Dalam waktu 5 menit, ia sudah tampak seperti pramugari manis yang tadi pertama kulihat, bukan wanita gila seks seperti barusan. Ia memberi isyarat agar aku tidak bersuara, lalu perlahan-lahan membuka pintu toilet.

Setelah yakin aman, ia keluar dan aku mengikutinya dari belakang.

” Baiklah, Pak Thony… saya harus siap-siap untuk meal service berikutnya, mungkin Bapak mau istirahat sejenak? ” godanya dengan nada seksi. Aku tersenyum dan mengangguk setuju. Sebelum aku ke upper deck, kucubit pantatnya dan ia memberiku ciuman yang sangat panas.


Habis flight itu, ia memberiku nomer telpon hotelnya di LA, dan kami ngeseks gila-gilaan tiap hari. Ternyata Tamara sangat hyper sex dan bisa orgasme sampai sembilan kali seharinya. Sedangkan aku hanya mampu bucat 2 kali sehari. Dalam flight kembali ke LA, aku mengupgrade kursiku ke first class , karena ia bertugas di first class. Dan sekali lagi kami have sex di toilet, dan kali ini hampir ketauan teman kerjanya. Kami masih sering ketemu sampai hari ini. Kalau aku ke kota dimana dia tinggal.


Bagaimana guys... Cerita yang di sajikan oleh tabloidbugil.blogspot.com pasti serukan..
Jangan lupa kunjungin situs ini terus ya guys..
Karena kami akan terus membagikan cerita yang lebih seru pastinya..
Terima kasih untuk para pecinta cerita sex dan pengunjung lainnya semoga puas dengan cerita NGENTOT SAMA PRAMUGARI



Sunday 21 October 2018

0

PERJALANAN BISNIS BERUJUNG SEKS

PERJALANAN BISNIS BERUJUNG SEKS


Hello guyss.. Selamat datang di situs tabloidbugil.blogspot.com. Pada kali ini saya ingin membagikan cerita yang seru lho .. Mau tau ceritanya langsung saja kita simak PERJALANAN BISNIS BERUJUNG SEKS.



Hai namaku adalah Lydia.Salah seorang manager pada bagian Treasury di sebuah bank asing. Lydia berumur 32 tahun, dia berasal dari kota palembang. Lydia telah bersuami dan mempunyai seorang anak yang baru berumur 7 tahun. Tubuh Lydia dapat dikatakan kurus dengan tinggi badan kurang lebih 163 cm, dengan berat badannya kurang lebih 49 kg. Buah dadanya berukuran kecil tetapi padat, pinggangnya sangat ramping dengan bagian perut yang datar. Kulitnya putih mulus dengan raut muka yang manis.



PERJALANAN BISNIS BERUJUNG SEKS

Jumlah karyawan di Treasury ada 12 orang, yang terbagi dalam 2 seksi, yang menjadi boss pada bagian Treasury tersebut adalah Tougard Reynold, seorang yang berasal dari Amerika. Masing - masing seksi memiliki manager dan Lydia adalah salah satunya. Manager seksi lainnya bernama Rafaela. Masing - masing seksi, selain manager terdiri dari 6 staff yang kesemuanya adalah wanita. Boss Treasury yaitu Tougard Reynold, tinggal di Jakarta sendirian, karena istri dan anak - anaknya tetap tinggal di Amerika. Tougard tinggal di daerah Kebayoran, di sebuah rumah besar yang dikontrak perusahaan untuknya. Di rumahnya hanya ada seorang pembantu wanita dan seorang tukang kebun yang merangkap sebagai penjaga rumah.


Sesuai dengan fungsinya sebagai manager seksi pendanaan, maka kadang - kadang Lydia harus mengadakan perjalanan dinas ke daerah - daerah untuk mengunjungi nasabah - nasabah besar. Perjalanan dinas itu kadang - kadang dilakukan berdua dengan staffnya, kadang - kadang di temani juga oleh bossnya, apabila yang akan dikunjungi itu adalah nasabah penting.


Pada pertengahan bulan Juni, pada saat kejadian ini terjadi, bossnya mengajak Lydia dan salah seorang staffnya yang bernama Bella melakukan perjalanan dinas ke Semarang untuk melakukan kunjungan bisnis pada beberapa nasabah utama di sana. Rencana perjalanan kali ini memakan waktu 3 hari. Mereka menginap di sebuah hotel berbintang. Lydia dan Bella menempati satu kamar bersama dengan ukuran tempat tidur yang besar cukup untuk dua orang.


Perjalanan kali ini tidak terlalu menggembirakan bagi Lydia, disebabkan karena selama ini orang- orang di kantornya telah mengetahui bahwa sebenarnya antara Tougard dan Bella mempunyai hubungan istimewa. Bella adalah seorang wanita karir berumur 31 tahun yang belum menikah. Bella sendiri tubuhnya termasuk kecil, dengan tinggi hanya 152 cm. Kulitnya sedikit kecoklatan dengan wajah yang manis. Badannya proporsional dengan pinggang yang ramping dan buah dada yang kecil padat. Bella adalah orang Jawa yang berasal dari Yogya. Sedangkan Tougard adalah seorang pria ganteng yang berbadan tegap, berdada bidang dengan tinggi 180 cm. Tougard berumur kurang lebih 36 - 37 tahun. Dia sudah cukup lama bertugas di Indonesia sehingga kemampuan berbahasa Indonesia dan ditambah dengan logat Jakarta nya pun telah cukup lancar. 


Setibanya di Semarang, setelah check in di hotel mereka langsung mengadakan kunjungan pada beberapa nasabah, yang dilakukan sampai dengan setelah makan malam. Setelah selesai berurusan dengan nasabah, mereka kembali ke hotel, dimana Tougard dan Bella melanjutkan acara mereka dengan duduk - duduk di bar hotel sambil mengobrol dan minum-minum. Lydia pada awalnya diajak juga, tapi karena merasa sangat lelah, dan di samping itu ia juga merasa tidak enak menganggu mereka, maka ia lebih dulu kembali ke kamar hotel untuk tidur.


Menjelang tengah malam, Lydia tiba - tiba terbangun dari tidurnya, hal ini disebabkan karena ia merasa tempat tidurnya bergerak - gerak dan terdengar suara- suara aneh. Dengan perlahan - lahan Lydia membuka matanya untuk mengintip apa yang terjadi. Hatinya terkesiap melihat Tougard dan Bella sedang bergumul. Keduanya berada dalam keadaan polos sama sekali.


Bella yang bertubuh kecil itu, sedang berada di atas Tougard seperti layaknya seseorang yang sedang menunggang kuda, dengan pantatnya yang naik turun dengan cepat. Dari mulutnya terdengar suara mendesis yang tertahan

“ Ssshhh .. sshh .. ” 

Kedua tangan Tougard sedang meremas - remas kedua buah dada Bella yang kecil tetapi padat berisi itu. Lydia sangat panik dan berada dalam posisi yang serba salah. Jadi dia hanya bisa terus berlagak seperti sedang tidur. Lydia mengharapkan mereka cepat selesai dan Tougard segera kembali ke kamarnya. Besok dia akan menegur Bella agar tidak melakukan hal seperti itu lagi di kamar mereka. 


Seharusnya mereka dapat melakukan hal itu di kamar Tougard sehingga mereka dapat melakukannya dengan bebas tanpa terganggu oleh siapa pun. Dari bau whisky yang tercium, rupanya keduanya masih berada dalam keadaan mabuk. Lydia berusaha keras untuk dapat tidur kembali walaupun sebenarnya ia merasa sangat terganggu dengan gerakan dan suara - suara yang ditimbulkan oleh mereka.


Pada saat Bella mulai terlelap, tiba - tiba dia merasakan sesuatu sedang merayap pada bagian pahanya. Lydia sangat terkejut dan tubuhnya mengejang, karena pada saat dia perhatikan, ternyata tangan kanan Tougard sedang mencoba untuk mengusap  - ngusap kedua pahanya yang masih tertutup selimut.


Lydia berpura - pura masih terlelap dan mencoba mengintip apa yang sebenarnya sedang terjadi. Rupanya permainan Tougard dan Lydia sudah selesai dan Lydia dalam keadaan kelelahan serta mengalami kepuasan yang baru dinikmatinya, sudah tergolek tidur. Tougard yang masih berada dalam keadaan polos dengan posisi badan setengah tidur disamping Lydia, sambil bertumpu pada siku - siku tangan kiri, tangan kanannya sedang berusaha menyingkap selimut yang dipakai Lydia.


Lydia menjadi sangat panik, pada awalnya dia akan bangun dan menegur Tom untuk menghentikan perbuatannya. Akan tetapi di pihak lain dia merasa tidak enak karena pasti akan membuat Tougard malu, karena dipikirnya Tougard melakukan hal itu lebih disebabkan karena Tougard masih berada dalam keadaan mabuk.


Akhirnya Lydia memutuskan untuk tetap berpura- pura tidur dengan harapan Tougard akan menghentikan kegiatannya itu. Akan tetapi harapannya itu ternyata sia - sia belaka, bahkan secara perlahan - lahan Tougard bangkit dan duduk di samping Lydia. Tangannya menyingkap selimut yang menutupi tubuh Lydia dengan perlahan -lahan dan dari mulutnya menggumam perlahan


 “ Psssttt sayang mari kubantu menikmati sesuatu yang baru .. nih .. kubantu melepaskan celana dalammu .. nggak baik kalau tidur pakai celana dalam ”


tangannya yang tadinya mengelus - elus bagian atas paha Lydia bergerak naik dan memegang tepi celana dalam Lydia, kemudian menariknya dengan perlahan - lahan ke bawah meluncur di antara kedua kaki Lydia.


Badan Lydia menjadi kaku dan dia tidak tahu harus berbuat bagaimana. Lydia seakan - akan berubah menjadi patung, pikirannya menjadi gelap dan matanya dirasakannya berkunang - kunang. Tougard melihat kedua gundukan bukit kecil dengan belahan sempit di tengahnya, yang ditutupi oleh rambut hitam kecoklatan halus yang tidak terlalu lebat di antara paha atas Lydia. Jari - jari Tougard membuka satu persatu kancing daster Lydia, sambil tangannya bergerak terus ke atas dan sekarang ia menyingkapkan seluruh selimut yang menutupi tubuh Lydia, sehingga terlihatlah payudara Lydia yang membukit kecil dengan putingnya yang kecil berwarna coklat tua.


Sekarang Lydia tergolek dengan tubuhnya yang tanpa busana. Tungkai kakinya yang panjang dan pantat yang penuh berisi serta buah dada yang kecil padat dan belahan di antara paha atas yang membukit kecil, benar - benar sangat merangsang nafsu birahi Tougard. Tougard sudah tidak sanggup menahan nafsunya, penisnya yang baru saja terpuaskan oleh Bella sekarang bangkit lagi, tegang dan siap tempur. Sejak saat itu Tom bertekad untuk tidak akan membebaskan Elin. Ia terlalu berharga untuk di biarkan, Tougard akan menikmati tubuh Lydia berulang - ulang pada malam ini.


Kemolekan tubuh Lydia terlalu sayang untuk disimpan oleh Lydia sendiri pikir Tougard. Tougard mendorong tubuh Lydia dan mulai meremas - remas payudara Lydia yang telah terbuka itu


 “ Dengerin sayang, you akan saya ajarin menikmati sesuatu yang nikmat, asal you baik - baik nurutin apa yang akan saya tunjukkan ”


Kesadaran Lydia mulai kembali secara perlahan - lahan dan dengan tubuh gemetar Lydia perlahan - lahan membuka matanya dan memperhatikan Tougard yang sedang merangkak di atasnya. Lydia mencoba mendorong badan Tougard sambil berkata, 


“ Tougard, apa yang sedang kau lakukan ini? ”

“ Sadarlah Tougard, aku sudah bersuami !!! jangan kau teruskan perbuatanmu ini ”


Karena menganggap Tougard berada dalam keadaan mabuk, Lydia mencoba membujuk dan menggugah kesadaran Tougard. Akan tetapi Tougard yang telah sangat terangsang melihat tubuh Lydia yang molek halus mulus dan bugil di depan matanya mana mau mengerti, apalagi penisnya telah dalam keadaan sangat tegang.

“ Gila ! Cakep banget ! Lihat buah dadamu, padat banget. Cocok sama seleraku! You emang pinter menjaga tubuhmu, sayang! ” kata Tom sambil menekan tubuhnya ke tubuh Lydia.


Lydia berusaha bangun berdiri, akan tetapi tidak bisa dan dia tidak berani terlalu bertindak kasar, karena takut Tougard akan membalas berlaku kasar padanya. Sedangkan dalam posisinya itu saja ia sudah tidak ada lagi kemungkinan untuk lari. Sambil menjilat bibirnya Tougard berbaring di sisi Lydia


“ Lydia, lebih baik you mengikuti kemauanku dengan manis, kalau tidak saya akan maksa you dan saya perkosa you habis - habisan. Kalau you nurutin, you akan merasakan kenikmatan dan tidak akan sakit ”


Lalu tangannya di tangkupkan di buah dada Lydia, sambil meremas - remasnya dengan sangat bernafsu, sambil merasakan kehalusan dan kepadatan buah dada Lydia.


“ Bodi you oke punya ! ” kata Tougard

 “ Coba you berputar Lydia ! ”


Perlahan - lahan dengan perasaan yang putus asa Lydia berputar membelakangi Tougard. Dan dirasakanya tangan Tougard sekarang ada di pantatnya meremas dan meraba - raba. Kemudian Tougard menyibakkan rambut Lydia dan di hirupnya leher Lydia dengan hidungnya sementara lidahnya menelusuri leher Lydia. Sambil melakukan hal itu tangan Tougard berpindah menuju kemaluan Lydia. Pada bagian yang membukit tangannya bermain - main. Mengelus-elus dan menekan - nekan, sambil berkata.


“ Kasihan you, you punya pasti suami tidak tahu cara membahagiakan you? ”

“ Tapi tenang aja sayang dengan saya, you nggak bakalan bisa lupa seumur hidup, you bakalan merasakan bagaimana menjadi wanita sejati! ”


Sambil memutar kembali tubuh Lydia. Setelah itu Tougard mengambil tangan Lydia dan meletakkannya di kemaluannya yang telah sangat tegang itu.


Ketika merasakan tangannya menyentuh benda hangat yang besar lagi keras itu, tubuh Lydia tersentak, belum sempat Lydia dapat berpikir dengan jelas, terasa badannya telah ditelentangkan oleh Tom dan dengan cepat Tom telah berjongkok di antara kedua kakinya yang dengan paksa terkangkang akibat tekanan lutut Tom. Dengan sebelah tangannya menuntun penisnya yang besar, Tom lalu menempelkan ujung penisnya ke bibir vagina Lydia, “Apa you mau saya masukin itu?”, “Aaahhh…, jangaaann .. jaaangaaan .. Tougardddd ” Lydia dengan suara mengiba - iba masih berusaha mencoba menghalangi niat Tougard. 


Lydia mencoba mengeser pinggulnya ke samping, berusaha menghindari penis Tougard agar tidak dapat menerobos masuk ke dalam liang kewanitaannya. Sambil tersenyum Tougard berkata lagi

 “ You tidak dapat kemana-mana lagi, lebih baik you diam - diam saja dan menikmati permainan saya ini ! ”

Tougard lalu memajukan pinggulnya dengan cepat dan menekan ke bawah, sehingga penis besarnya yang telah menempel pada bibir kemaluan Lydia dengan cepat menerobos masuk ke dalam liang vagina Lydia dengan tanpa dapat dihalangi lagi. Testis Tougard mengayun - ayun menampar bagian bawah vagina Lydia, sementara Lydia megap - megap karena dorongan keras Tougard.


Lydia belum pernah merasakan saat seperti ini sebelumnya, setiap bagian tubuhnya serasa sangat sensitif terhadap rangsangan. Buah dadanya terangsang saat ditindih oleh dada Tougard. Dirinya sudah lupa kalau sedang diperkosa, ia tidak peduli pada tubuh besar Tougard yang sedang bergerak naik turun menindih tubuhnya yang langsing.


Lydia mulai merasakan suatu sensasi kenikmatan yang menggelitik di bagian bawah tubuhnya, vaginanya yang telah terisi oleh penis besar dan panjang milik Tougard, terasa menggelitik dan menyebar ke seluruh tubuhnya. Sehingga Lydia hanya bisa menggeliat - geliat dan mendesis mirip orang kepedasan.


Lydia hanya berusaha menikmati seluruh rasa nikmat yang dirasakan tubuhnya. Sekarang Lydia mencoba untuk berusaha aktif dengan ikut menggerakkan pinggulnya mengikuti irama gerakan Tougard di atasnya. Tougard melihat Lydia mengerang, merintih dan mengejang setiap kali ia bergerak.


Dan Lydia sudah mulai terbiasa mengikuti gerakannya. Tougard merasakan tangan Lydia merangkul erat pada punggung bawahnya mengelus - elus ke bawah dan meremas - remas pantatnya serta menariknya ke depan agar semakin merapat pada tubuh Lydia. Tougard terus menggosok - gosokkan penisnya pada klitoris Lydia. Tom sekarang ingin membuat Lydia orgasme terlebih dahulu.


Lydia semakin terangsang dan tak terkendali lagi setiap kali bagian tubuhnya bergerak mengikuti tekanan dan sodokan Tougard, sekarang wajahnya terbenam di dada bidang Tougard, mulutnya megap - megap seperti ikan terdampar di pasir, dengan perlahan - lahan mulutnya bergeser pada dada Bossnya dan sambil terus menjilat akhirnya tiba pada puting susu Tom.


Sekarang Lydia secara refleks mulai menyedot dan menghisap puting susu Tougard, sehingga badan Tougard mulai bergetar juga saking merasa nikmatnya. Penis Tougard terasa semakin keras, sehingga Tougard semakin ganas saja menggerakkan pantatnya menekan pinggul Lydia dalam - dalam. Lydia merasakan vaginanya berkontraksi, sambil berusaha menahan rasa geli yang tidak terlukiskan menggelitik seluruh dinding liang kemaluannya dan menjalar ke seluruh tubuhnya.


Perasaan itu makin lama makin kuat menguasainya sehingga seakan - akan menutupi kesadarannya dan membawanya melayang - layang dalam kenikmatan yang tidak pernah dialaminya selama ini dan tidak dapat dilukiskan ataupun diuraikan dengan kata-kata. Kenikmatan yang dialami Lydia tercermin pada gerakan tubuhnya yang meronta - ronta liar tanpa terkendali bagaikan ikan yang menggelepar-gelepar terdampar di pasir. Desahan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulutnya yang mungil


“ Ooohhhh .. aagghh .. adduhhh ! ” Kedua pahanya melingkari pantat Tougard dan dengan kuat menjepit serta menekan ke bawah, disertai tubuhnya yang mengejang dan kedua tangannya mencengkeram alas tempat tidur dengan kuat, benar - benar suatu orgasme yang dahsyat telah melanda Lydia.


Tougard merasakan penisnya terjepit dengan kuat oleh dinding kemaluan Lydia yang berdenyut-denyut disertai isapan kuat seakan - akan hendak menelan batang penisnya. Terasa benar jepitan dinding vagina Lydia dan di ujung sana terasa ada “ tembok ” yang mengelus kepala penisnya.


Setelah beristirahat sejenak dan melihat Lydia sudah agak tenang, Tougard mulai memompa lagi. Pompaan Tougard kali ini segera dibalas oleh Lydia, pinggulnya bergerak - gerak “ aneh ” tapi efeknya luar biasa. Penis Toguard serasa dilumat dari pangkal sampai kepalanya. Lalu masih ditambah dengan variasi, ketika pinggul Lydia berhenti dari gerakan aneh itu, tiba - tiba Tougard merasakan penisnya terjepit dengan kuat dan dinding - dinding kemaluan Lydia berdenyut - denyut secara teratur, sekitar 4 - 5 kali denyut menjepit, baru kemudian bergoyang aneh lagi. 


Wah suatu sensasi melanda perasaan Tougard, suatu hubungan kelamin yang belum pernah dinikmatinya dengan wanita manapun juga selama ini. Menyesal Tougard karena tidak dari dulu - dulu menikmatinya. Gerakan aneh di dalam liang kemaluan Lydia makin bervariasi. Terkadang Tougard malah meminta  berhenti bergoyang untuk sekedar menarik nafas panjang. Lumatan dinding kemaluan Lydia pada penis Tougard membuatnya geli - geli dan serasa akan ‘ meledak ’.


Tougard tidak ingin cepat - cepat sampai, karena masih ingin menikmati “ elusan ” vagina Lydia. Tetapi gerakan - gerakan di dalam liang kewanitaan Lydia semakin menggila dan semakin liar. Hingga akhirnya Tougard harus menyerah. Tidak mampu menahan lebih lama lagi perasaan nikmat yang melandanya. Tougard semakin cepat  bergerak mengimbangi goyangan pinggul Lydia. Semakin terasa pula rangsangan yang akan meletupkan lahar panas yang sedang menuju klimaks mendaki puncak, saat - saat yang paling nikmat.


Dan akhirnya, pada tusukan yang terdalam, Tougard menyemprotkan maninya kuat - kuat. Sambil mengejang, melayang, bergetar. Pada detik - detik saat Tougard melayang tadi, tiba - tiba kaki Lydia yang pada awalnya mengangkang, diangkatnya dan menjepit pinggul Tom kuat - kuat. Amat sangat kuat. Lalu tubuhnya ikut mengejang beberapa detik, mengendor dan terus mengejang lagi, lagi dan lagi ..


Lydia pun tidak sanggup menahan dorongan orgasme yang melandanya lagi, punggungnya melengkung ke atas, matanya terbeliak - beliak, serta keseluruhan tubuhnya bergetar dengan hebat tanpa terkendali, seiring dengan meledaknya kenikmatan orgasme di vaginanya. Orgasme kedua dari Lydia.


“ Aduuuuuuuhhhh Too, aahhhhh .. aaduuhh .. nikmaaatt .. Tougarddd !”.


Tougard tersenyum puas melihat tubuh Lydia terguncang - guncang karena orgasme selama 15 detik tanpa henti - hentinya. Kemudian tangan Lydia dengan eratnya menekan pantat Tougard ke arah selangkangannya sambil kakinya menggelepar - gelepar ke kiri kanan. Tougard pun terus menggerakkan penisnya untuk menggosok klitoris Lydia. Setelah orgasmenya selesai, tubuh Lydia langsung terkulai lemas tak berdaya, terkapar, dengan kedua tangan dan kakinya terbentang melebar ke kiri kanan. Lydia merasa bagian - bagian tubuhnya seolah terlepas dan badannya tidak dapat digerakkan sama sekali.


Setelah gelombang dahsyat kenikmatan yang melandanya surut, Lydia kembali ke alam nyata dan menyadari bahwa dia sedang terkapar di bawah tindihan badan kekar lelaki bule berkulit putih yang bukan suaminya yang baru saja memberikan kepuasan yang tiada tara padanya. Suatu perasaan malu dan menyesal melandanya, bagaimana dia bisa begitu gampang ditaklukkan oleh lelaki tersebut.


Tanpa terasa air mata penyesalannya bergulir keluar dan Lydia mulai menangis tersedu - sedu. Dengan tubuhnya yang masih menghimpit badan Lydia, Tougard mencoba membujuknya dengan memberikan berbagai alasan antara lain karena ia terlalu banyak minum sehingga tidak dapat mengontrol dirinya.


Sambil membujuk dan mengelus - elus rambut Lydia dengan perlahan-lahan penisnya mulai tegang lagi dan dengan halus penisnya yang memang telah berada tepat di depan kemaluan Lydia ditekan perlahan - lahan agar masuk ke dalam kewanitaan Lydia. 


Pada saat merasakan penis Tougard mulai menerobos masuk ke dalam kewanitaannya, Lydia bereaksi sedikit dengan mencoba memberontak lemah tapi akhirnya diam pasrah dan membiarkan penis besar tersebut masuk sepenuhnya ke dalam liang kewanitaannya.


Dengan perlahan-lahan Tougard menggerakkan badannya naik-turun, sehingga lama-kelamaan tubuh Lydia mulai terangsang kembali dan bereaksi. Pergumulan kedua insan tersebut semakin lama semakin seru mendaki puncak kepuasan dan kenikmatan, terlupa akan segala penyesalan. Pertarungan mereka terus berlanjut sepanjang malam dan baru berhenti menjelang fajar menyingsing keesokan harinya.


Pukul 10 pagi keduanya baru terbangun dan terlihat Bella telah berpakaian rapi, sedang menikmati sarapan paginya sambil mengerling ke arah mereka dengan senyum - senyum rahasia. Pada mulanya Lydia merasa sangat malu terhadap Bella, tapi melihat reaksi Bella yang seperti itu, seakan - akan mengajak bersekutu, akhirnya Lydia menjadi terbiasa dan selalu melakukannya kembali setiap ada kesempatan.


Bagaimana guys... Cerita yang di sajikan oleh tabloidbugil.blogspot.com pasti serukan..
Jangan lupa kunjungin situs ini terus ya guys..
Karena kami akan terus membagikan cerita yang lebih seru pastinya.. 
Terima kasih untuk para pecinta cerita sex dan pengunjung lainnya semoga puas dengan cerita PERJALANAN BISNIS BERUJUNG SEKS.





Thursday 4 October 2018

0

GAIRAH SANG MODEL

GAIRAH SANG MODEL


Hello guyss.. Selamat datang di situs tabloidbugil.blogspot.com. Pada kali ini saya ingin membagikan cerita yang seru lho .. Mau tau ceritanya langsung saja kita simak Gairah Sang Model.


GAIRAH SANG MODEL - Seorang fotografer profesional bernama Andre. Selalu bergairah ketika melihat model barunya saat sesi pemotretan bugil atau foto telanjang. Karena foto model barunya itu tergolong binal dan genit, akhirnya Andre ML dengan model bugil amatir itu sampai air maninya keluar didalam vagina sang model amatir binal dan hot itu.


Pekerjaan menjadi fotografer tidaklah mudah karena kebanyakan harus berpendidikan khusus terlebih dahulu. Aku dari lulus SMA melanjutkan ke jurusan tersebut, kuliah selama 4 tahun. Lalu magang di sebuah studio foto. Banyak pengalaman yang aku cari selama masih bisa. Banyak teknik untuk memotret seseorang dengan hasil yang maksimal


Aku merintis karirku mulai dari nol. Tidak bisa otodidak semua harus melalui proses terlebih dahulu. Panggil saja aku Andre seorang photographer yans sekarang namanya melejit seperti roket. Dulu aku keliling mendatangi setiap orang yang membutuhkan aku. Sekarang orang berdatangan menghampiri studioku. Aku melayani indoor dan juga outdoor sehingga banyak sekali peminat yang datang.


Aku terkenal dengan hasil jepretan yang maksimal. Cara pengambilan objek juga memuaskan pelanggan. Acara pernikahan ,pre wedding bahkan foto resmi. Dari keringatku sendiri aku mendirikan studio ini bagiku orangtua hanyalah penyemangat saja. Aku ingin membuktikan kepada mereka bahwa hasil dari kuliahku selama ini adalah kebanggaan bagi mereka.


Kadang aku tinggal di studio untuk sekedar melepas penat. Usiaku 27 tahun dan masih berstatus lajang. Walaupun di studio banyak pegawai yang membantu aku namun tidak aku biarkan begitu saja. Takut pelayanan kurang memuaskan, biasanya pelanggan juga minta aku yang memotret mereka.


Apalagi para wanita muda yang cantik - cantik itu selalu minta aku yang melayaninya. Wanita cantik makananku sehari - hari, banyak model berdatangan kesini. Ya sekedar foto biasa sih mereka tidak begitu syur. Aku juga melayani pemotretan majalah dewasa. Tetapi ada waktunya sendiri di malam hari. Kalau pas pagi atau siang takutnya orang berfikiran aneh - aneh mengenai studioku.


Di malam hari biasanya aku mendapat job untuk memotret para model dengan pakaian sexy bahkan tidak mengenakan baju sama sekali atau yang sering disebut foto nude. Sudah biasa bagiku karena memang ini pekerjaanku setiap hari. Ya namanya pria melihat seorang wanita tanpa busana tentu ada sedikit perasaan gimana gitu.


Ya aku tahan demi profesionalisme dalam bekerja. Sebenarnya dalam hati juga ingin karena begitu menggairahkan. Pria normal pasti ingin sekali menikmati tubuh mulus seorang model. Kadang kalau lagi masukin foto - foto ke computer itu bisa horny. Aku zoom gambarnya aku lihat vagina si cewek itu mulus sungguh karunia yang sangat mengagumkan.



Bahkan aku sampai bisa onani di malam hari dengan hanya melihat foto model itu. Tidak dapat dipungkuri rasanya pengen sekali menikmati tubuh wanita - wanita itu. Payudara yang besar dan motok tubuh mulus sungguh godaan terberat jika session pemotretan nude dimulai. Mengatur cara mereka duduk atau bergaya itu yang membuat aku horny.


Ada tuh yang mengangkang kakinya lebar , sehingga terlihat jelas vaginanya. Cuma bisa bayangin kalau posisi seks seperti itu pasti nyaman sekali. Scheduleku minggu depan memotret model baru, model keluaran majalah dewasa terbaru. Aku sudah melihat dari foto wajah wanita itu, cantik kelihatannya masih muda sekitar umur 18 tahunan.


Hari yang aku nanti datang juga pemotretan yaitu model terbaru. Namanya Nessa, sekitar jam 8 dia datang ke studio. Singkat cerita, dia datang terlambat aku masih setia untuk menunggu kedatangannya. Menggunakan dress panjang berwarna ungu tanpa lengan anaknya tinggi sekali. Payudaranya montok sekali terlihat belahan dadanya


GAIRAH SANG MODEL


Mas maaf ya udah nunggu lama, tadi kena macet di jalan ” dia berbicara dengan nafas terengah - engah.

“ Ohh tidak apa - apa silahkan bersiap ya ” sambil aku menunjukkan kamar untuk berganti pakaian.


Nessa bersiap di ruang ganti aku menunggu di depan kamera sambil menata background. Pemotretan kali ini benar - benar syur tanpa busana. Siap - siap menahan nafsu pastinya karena banyak session pemotretan selesai malam hari. Nessa sudah bersiap keluar dari ruang ganti dengan make up yang pas dengan wajahnya. Cantik sekali mempesona, tubuhnya telanjang hanya dibalut kain tipis dia berjalan mendekatiku


“ Aku udah siap nih mas, semoga kamu tahan ya melihatku nanti yaa .. godanya

“ Aahhh kamu bisa aja pekerjaanku memang seperti ini .. tahan dong ” jawabku

“Kita lihat nanti ya mas, seberapa tahan kamu melihatku bergaya ” Sambil tangannya menarik bajuku.


Baru kali ini aku di tantang seorang model, biasanya tanpa basa basi langsung menempatkan diri. Gadis ini memang terlihat berani dan sangat binal. Pertama aku memotret tubuhnya dari belakang, dia melepaskan kain balutan itu. Seketika aku bengong karena pantatnya besar sekali mulus tanpa ada lecet maupun selulit sedikitpun.




Punggungnya putih bersih tanpa tato murni gadis tulen menurutku. Dia berpose dengan menggerakkan tubuhnya seperti memancing gairahku. Sesekali aku memegang penisku aku remas ketika melihat gerakan yang bikin aku horny. Pada akhirnya dia membalikkan badannya. Aku semakin tak kuat melihat tubuh mulusnya.


Kedua payudara gadis itu montok putingnya merah muda menonjol. Turun ke bawah vaginanya tanpa bulu kemaluan bersih sekali. Mimpi apa aku semalam dapat gratis melihat gadis berpose syur seperti ini. Akupun gagal fokus berkali - kali memandangi tubuh seksinya. Tak habis pikir gadis ini memancing birahi mesumku


“ Angkat tangannya dong ” aku mengatur gayanya


Dia mengangkat tangannya lalu payudara itu terlihat sangat menonjol besar. Menggantung ke atas sungguh pemandangan yang sangat indah. Gaya berikutnya adalah memperlihatkan payudaranya. Dia memegang kedua payudaranya, lalu menonjolkan putting susunya. Wajah gadis itu juga penuh dengan gairah. Mungkin dia juga horny karena pegang tubuh seksi
nya sendiri,


“ Coba yang pegangin kamu mas, pasti lebih nikmat deh dia mulai merayuku kembali

“ Mau aku pegang nih ? Nanti ya selesai session ini ”  ucapku dengan raut wajah menggoda.

“ Beneran ya massss jadi nggak sabar nihh  ucap gadis centil itu.


Sebenarnya aku juga sudah tidak tahan melihat gerak gerik Nessa. Setelah sessions foto nude ini aku harus melampiaskan nafsuku yang benar - benar memuncak. Sessions yang sangat aku nantikan adalah pemotretan pada bagian kelaminnya. Dia duduk dikursi yang sudah aku persiapkan. Kakinya memakai highell sangat tinggi, dia membuka perlahan kakinya,


“ Buka sedikit ya kakinya, agak diangkat sedikit dagunya ” Aba - abaku.


Setelah itu dia malah membuka lebar selangkanganya dan terlihatlah vagina tembem putih dan tanpa jembut. Kakinya mengangkang lebar kanan kiri kursi kakinya bertumpu. Sementara vaginanya terbuka begitu lebar, aku harus mengambil fotonya lebih dekat. Aku maju ke depan maju biar makin jelas aku ambil gambarnya.


Tepat di depan memek Nikita aku memotret vagina gadis itu. Kedua tangannya memegang payudara sementara kaki membuka lebar wajah mesumnya sangat terlihat jelas. Perfect sekali gadis ini tak ada sessions yang diulang, semua gambarnya istimewa sekali,


“ Sampai session ke berapa sih lama banget ya mass .. 

“ Sabar dulu tinggal posisi doggys style sama tiduran aja kok 

“ Hmmmmm oke deh ”


Sebelum session itu ada adegan pegang vaginanya. Dia pegang vaginanya dan sedikit dia buka lipatannya. Terlihat begitu jelas tu lubang vagina dia. Benar - benar aku nggak tahan dengan session vagina. Adegan berikutnya adalah posisi seks dengan nungging. Dia nungging kemudian ada guling dibawahnya.


Dia mempraktekkan gaya nungging, pantatnya kebelakang payudara menggantung ke bawah. Adegan itu juga membuat penisku makin menegang. Session terakhir tiduran dia malah asyik menggesek gesekkan vaginanya dengan guling,


“ Nessa, ngapain sih masih ada satu adegan lagi nihh .. ”

“ Bentar mas break dulu dong Niki terlanjur nikmat dengan gesekan guling ini 

“ Sabar dong nanti aku gesekkin deh sayang ” 

“ Udah terlanjur enak nih mas , aaahhaaaahhh .. ” 


Dia menggesek gesekkan vaginanya dengan guling secara terus menerus. Dia hyper sekali ternyata sampai nggak tahan dengan adegannya sendiri. Aku lihat vaginanya meneteskan cairan, dia sampai masturbasi sendiri. Wow sungguh keren gadis ini, mampu membuat dirinya bergairah dirinya sendiri. Aku mengambilkan dia tissue untuk mengelap vaginanya.


“ Kamu bikin aku makin horny deh ”  kataku

“ Iyalah mas, tuh penismu tegak terlihat jelas dari dalam celanamu ” sambil dia terus perhatikan celanaku


Aku malu ketika dia mengetahui penisku menegang terlihat jelas. Dia terbaring bersiap untuk diambil gambarnya. Dari atas dari samping dengan wajah mesum yang hot. Selesai sudah adegan Nessa malam ini, dia terbaring seperti menungguku untuk membelai tubuhnya. Aku melepas semua baju dan celanaku bersiap untuk melayani gadis itu sekaligus meluapkan gairahku.


Selama satu jam aku menahan gairahku. Seluruh tubuhku bergerak secara reflek menindih tubuhnya. Selakanganku tepat menempel di selakangannya menggesek - gesek vagina tembem nya. Badan Nessa menggelinjang seperti cacing kepanasan. Kakinya terus bergerak menendang - nendang tangannya mendorong dadaku dengan kuat.


Kurasakan gerakan dia mulai melemas pandangan matanya menyorot dengan penuh gairah seks. Mulutku mengulum bibir tipisnya dengan perlahan. Aku sedot dan aku gigit mulutnya, kumainkan lidahku untuk membuka mulutnya. Aku terus coba untuk merangsangnya. Aku masih menekan selakangannya dan terus bergesekan.


Nafas Nessa mulai memburu dengan penuh kegairahan. Lidahku dan lidahnya saling menarik ke dalam. Kita berdua saling menyedot kenikmatan enak sekali , nikmat tak terkira. Aku melepaskan ciumannya, aku jilati telinga hingga lehernya. Nafasku sudah panas membara seperti orang yang sedang berlarian. Payudaranya aku raba dengan kedua tanganku.


Aku remas payudara Nikita puting susunya aku putar dengan jemariku desahan pun mengalir dari bibirnya


“ ahhhhhhhh .. mhhhhhhhhh .. massssssssssssss .. ” 


Aku lebih agresif saat itu karena Nessa terkapar lemas setelah aku belai tubuhnya. Aku meremas payudara sambil aku jilatjilat leher mulusnya. Kedua tangan Nessa menjambak rambutku mungkin dia tidak bisa menahan kenikmatan yang aku berikan. Perlahan aku jilati puting susuyang menonjol itu. Aku jilati kanan kiri secara bergantian sampai mata Nessa terpejam.


Nessa mengigit bibirnya sendiri karena menahan kenikmatan. Aku masukkan puting susu dia ke dalam mulutku. Aku emut dan aku sedot secara perlahan lalu dengan keras aku menyedot putting dia


“ ahhhhhhhhhhhhhh pelan massssss .. ohhhhh nikmatttt sekalliiii .. ” 


Buah dada Nessa terbukti sangat keras dan kenyal. Aku tidak bisa melepaskan payudara itu dari cengkramanku. Lama sekali aku menikmati payudara dia. Aku masih enggan melepaskan karena aku memang sangat bergairah ketika melihat payudara Nessa. Mata Nessa merem melek menikmati setiap belaian dan sedotan puting susu yang ranum itu,


“ Ohhhhhhh.. Ahhhhhhhh.. Hmmmmppphhhh.. Enak sekalliiiii 


Penisku semakin tegang terasa sekali ketika bergesekan dengan vagina Nessa. Dia juga mencoba meraih penisku, tangannya turun kebawah meremas - remas penisku yang besar itu. Dia mengocok penisku hingga aku merintih keenakan


“ Nikmat sayanggggg .. ohhhhhhhhhhhhh yessshhhhhh ” 


Aku lepaskan putting susu Nikita, lidahku turun ke bawah menjilati tubuh mulus dia. Lidahnku terus menjilati seluruh tubuhnya tanpa henti. Bahkan pusarnya aku jilati dia tampak geli. Dia menggerakkan tubuhnya dengan manja sambil berkata,


“ Ahhhhhh.. Geli massss... Ahhhhh Enakkkkkk .. ”


Vagina Nessa yang berjam - jam menganga sepeti gua itu akhirnya berada didepan mataku. Aku belai vaginanya dari atas hingga ke bawah. Aku buka lipatan itu dengan jemariku, itilnya menyeruak ke atas. Lalu aku kulum itilnya sambil aku gigit perlahan,


“ Aaaahhhhhhhh ohhhh nikmatttt masssss.. ahhhhhhhhh uhhhh terusss massss 


Dia menarik tangannku yang satunya ke depan payudaranya. Dia meminta aku meremas payudaranya agar dia terjaga dalam gairah yang tinggi. Sementara bibirku masih saja mengulum biji kacang Nessa yang besar itu. Lidahku bergerilya menjilati vaginanya dari selakangan hingga bagian luar dalam vagina Nessa


“ aaaaaaaaaaahhhhhhhhh aku gakkkk tahaannnn masssss .. pengennnn pipisssssserangannya dalam kenikmatan

“ Pipisin saja saayanggg.. paling ituuu cairan kenikmatannnmuuu... hmmmm 

“ Ccrrrrrrrreeeeeeeetttt.. crrreeeeetttttt.. 


Cairan nikmat itu mengalir dari vagina Nessa dia tampaknya mudah untuk masturbasi dengan cepat. Nafsuku semakin mengebu - gebu ketika penisku menengang dan akan memasuki lubang kenikmatan pada vagina Nessaa. Kedua pahanya aku renggangkan kakinya mengangkang lebar. Posisi seks ini sangat manis. Aku jadi lebih mudah untuk memasuki dan menjilati vaginanya.


Aku tidak terburu - buru untuk memasuki lubang itu. Nessa memintaku untuk bergantian, dia pengen mengulum penisku. Aku duduk di kursi yang digunakan untuk sessions pemotretan tadi. Biar dia mudah untuk mengulum penisku. Aku duduk dan membuka kakiku lebar, Nessa langsung saja menyerbu penisku.


Dia menjilati penisku dari bawah hingga ke atas. Bahkan selakanganku pun membuat dia bergairah. Dia jilati hingga aku mendesah kuat


“ Aaaawwww .. sssshhhhh .. ahhh sayaanggggg ooohhhh 


Nessa memang sangat ahli mengulum penis pria. Wajah dia mesum terpancar dengan sangat jelas. Dia masukkan penisku ke dalam mulutnya secara perlahan. Dia lumat penisku didalam mulutnya, keluar masuk dengan lancarnya. Penisku yang berukuran besar itu bisa masuk seluruhnya ke dalam mulut Nessa. Tangannya mulai mengocok penisku dengan keras.


Kepalaku meggadah ke belakang karena tak kuat menahan kuluman Nessa


“ Ssssshhhhhh .. akkkhhhhh .. ohhhhhh ..


Kuluman penis itu sangat kuat dan nikmat, membuat aku tak bisa menahan pejuh yang akan keluar. Nessa mencengkeram penisku mengocok ke atas dan ke bawah. Sementara mulutnya terus mengulum keluar masuk, dia menyedot hingga aku mengeluarkan air mani.


“ Ccccrottttttttttttttttttttt.. crrrrrootttttttttttt .. ccccrrroooooooottttt


Air maniku keluar dari dalam mulut Nessa banyak dan sangat kental. Dia menelan air maniku tanpa sisa, dia juga membersihkan air mani yang masih menempel di penisku dengan menjilatinya. Setelah air mani itu bersih dia mengocok kembali penisku.


“ Penismu belum nyodok memek aku kok udah keluar aja sih maasss ” ucapnya manja dan genit.

“ Aku nggak tahan Nessa jadinya ngecrot deh hehehe ” aku sambil tertawa

“ Aku buat tegang lagi ya mas, aku kan pengen penis ini masuk ke dalam vaginakuuuhh ” 


Dia mengulum kembali penisku hingga menegang besar. Dia juga tak henti mengocok setelah penisku tegang dia terbaring kembali. Dia meminta agar penisku masuk mengenjot vagina dia. Aku bersiap aku gesek gesekkan ujung penisku tepat didepan lubang vaginanya.


“ Ahhhhhh enakkkk masshhhhh, ayuuuukkkk buruaannn udah gatel nihhh vaginaaa Nessaa .. ”


Kedua tangan Nessa pegang bahuku dengan kuat. Perlahan aku masukkan ujung penisku ke dalam. Aku tekan dengan lembut, masuklah ujungnya ke dalam lubang vagina Nessa




“ Sleeeppppppp.. Sllllleeeeppppppp dorongggg ke dalamm maasss aahhhhhhhh”


Aku dorong penisku biar seluruh batang penisku masuk ke dalam vaginanya. Kudorong pantatku dengan penuh perasaan perlahan namun pasti. Aku lihat wajah Nessa tampak lemas, aku coba menjilati telinganya. Agar dia semakin gairah dengan genjotan penisku. Vagina Nessa sudah tidak perawan lagi karena dengan mudahnya aku memasuki lubang itu.

Vaginanya yang licin itu membuat gerakan semakin cepat. Aku dorong pantatku lalu aku tekan penisku ke dalam memeknya. Keluar masuk penisku terus menekan vagina Nessa




“ Genjottttt massss .. terrrruusssss masssss hhhhmmmmmm ”


Penisku semakin berdenyut dengan cepat, tubuh Nessa juga mengejang kuat. Sesekali aku alihkan dengan mengulum puting susunya. Dia lemas tak berdaya, pasrah menikmati setiap sentuhanku. Aku bahkan melepaskan penisku dari vaginanya. Aku tarik penisku aku gesekkan di biji kacangnya biar tidak cepat keluar air maniku.


Makin lama makin asyik aku menahan air maniku keluar terlebih dahulu. Tanganku menggerak - gerakkan penisku sendiri kugesek gesekkan dengan lubang vaginanya. Perlahan masuk kembali penisku, seluruh batang penisku menusuk vaginanya kembali.


“ Ooooohhhhhhhhh .. terussss masssss 


Tangan Nessa mencengkeram bahuku dengan kuat. Aku dorong pantatku dengan sepenuh tenaga. Mentok masuk ke dalam vagina Nessa, mata Nessa terpejam dan kepala megadah keatas. Kutarik dan kutekan terus menerus penisku. Sedikit aku goyangkan ke kanan pantatku, goyang kiri seraya penis itu bergoyang didalam vagina Nessa


“ Aaaaaahhhhhhh .. hmmmmmmm .. ooooohhhhhhhhhh ..


Dia tak berhenti terus mendesah dengan keras. Aku merasakan ada cairan hangat di dalam vagina Nessa. Dia masturbasi lagi penisku terus menggenjot keluar masuk. Kepala Nessa menggeleng geleng ke kanan dan kiri. Kutegakkan tubuhku kupegang pinggulnya dia kemudian mengangkat pantatnya keatas. Dia jepit penisku dengan kuat, dia mulai memberikan perlawanan.


Pantatnya dia goyangkan ke kanan dan kekiri. Gerakan jepit lepas membuat aku tambah bergairah. Dia menjepit penisku lalu dia lepaskan begitu seterusnya


“ Hmmmmmmm..  sayaannnggg mantaappp sekaliiii goyanganmuuuuuu aaakkhhhhhh 


Anganku melayang ketika penis itu keluar masuk dengan indahnya. Apalagi dengan gerakan jepit lepas semakin tak terarah anganku.


Penisku masuk dengan leluasa di dalam vagina Nessa. Rintihan Nessa juga semakin tak terarah, dia menggigit bibirnya sendiri. Tangannya terus mencengkeram bahuku bahkan rambutku terus dia jambak. Aku semakin ganas dan beringas saat itu. Keringat ku jatuh bercucuran wajahku memerah menegang. Aku percepat gerakkanku, aku dorong penisku dengan keras dan kuat.


Nessa merintih dengan keras kakinya melingkar di punggungku. Kembali cairan dari vagina Nessa mengalir hangat membasahi penisku yang sedang mengenjot didalam


“ Aaahhhhhhhhh mmmmasssss ohhhhhh ” desah Nessa


Tubuh Nessa menggeliat dengan sangat liar ketika penisku semakin bergerak cepat. Aku berikan jilatan di telinga dia, dia semakin memuncak. Wajahnya menahan kenikmatan, bibirnya terus dia gigitt. Dia memelukku dengan sangat erat. Aku tetap memberikan sentuhan pada derah leher dan telinga. Sungguh Nessa begitu liarnya, dia tampak terus bergerak dengan sangat liar.


Pantat Nessa bergerak terus sembari bergoyang. Binal sekali dia bergerak tanpa henti aku pun juga. Seperti sudah dikuasai birahi yang kuat kita berdua. Bibirnya terbuka aku kulum dengan keras. Dia meminta ku untuk memainkan puting susunya. Disitulah Nessa menjerit dengan sangat keras


“ Aaahhhhhhhhh gakkkk kuattt massss oooohhhhh 

“ Angkatttt pantatmu ke atasss sayanggg, akkkkhhhh ..  pintaku


Kurang lebih 15 menit aku menggenjot vagina Nessa. Hingga dia masturbasi berkali - kali aku pun menahan air maniku agar tidak keluar cepat. Akhirnya kita berdua mencapai klimaks bersamaan, tak lama kemudian air maniku keluar di dalam vagina Nessa.


“  Cccccrrrrrroooottttcccccrrrrroootttt ..Ccccccrrrroootttt ..”

“  Akkhhhh lega sayanggggg.. aku puassss sekaliiii hmmmhhh ..”


Air maniku keluar di dalam terasa begitu hangat kata Nessa. Air mani keduaku lebih banyak dan lebih kental. Nessa tergolek lemas, tubuhnya terkapar di lantai. Aku memeluk dengan erat tubuh Nessa, tak aku lepaskan. Aku masih sempat menciumi bibir tipisnya. Sementara penisku masih tertancap di vagina Nessa. Berpelukan 5 menit setelah itu aku menarik penisku.


Aku lihat air maniku masih menetes dari vagina Nessa, aku bergegas mengambil kamera. Aku ambil gambar ketika vagina Nessa meneteskan air maniku secara terus menerus. Wajah Nessa yang lemas juga aku ambil gambarnya. Seperti tidak dikonsep wajah Nessa tubuhnya yang terkapar seperti settingan itu terlihat begitu mempesona.


Itulah kisahku mesum dengan model cantik ketika pemotretan. Nessa seorang model berusia 18 tahun itu mampu membuatku bergairah dari awal sessions hingga akhir adegan berakhir. Semua seperti tak tertahankan aku pun mesum dengan dia distudioku hingga mengeluarkan air mani dua kali. Pengalaman dan cerita dewasa ini tak akan terlupakan begitu saja.


Bagaimana guys... Cerita yang di sajikan oleh tabloidbugil.blogspot.com pasti serukan..
Jangan lupa kunjungin situs ini terus ya guys..
Karena kami akan terus membagikan cerita yang lebih seru pastinya.. 
Terima kasih untuk para pecinta cerita sex dan pengunjung lainnya semoga puas dengan cerita GAIRAH SANG MODEL.



Tuesday 25 September 2018

0

SOFFI SI JANDA KESEPIAN

SOFFI SI JANDA KESEPIAN


Hello guyss.. Selamat datang di situs tabloidbugil.blogspot.com. Pada kali ini saya ingin membagikan cerita yang seru lho .. Mau tau ceritanya langsung saja kita simak Soffi Si Janda Kesepian.


SOFFI SI JANDA KESEPIAN - Perkenalkan namaku Soffi. Aku adalah seorang wanita berusia 27 tahun yang berstatus janda beranak 1. Dalam keseharianku, aku selalu mengenakan jilbab. Walaupun jilbab yang aku kenakan bukan tergolong jilbab akhwat. Akan tetapi, dalam berpakaian aku sudah cukup sopan. Jilbabku menjulur menutupi setengah dadaku. Aku selalu mengenakan baju kurung longgar dengan bawahan rok semata kaki. Kedua kakiku senantiasa terbalut oleh kaus kaki.


Aku telah menjanda sejak 3 tahun yang lalu, akibat konflik yang tidak terselesaikan dengan mantan suamiku. Setelah usia pernikahan kami menginjak 1 tahun, mantan suamiku mulai menunjukkan watak aslinya. Ia mulai suka bermain tangan ketika marah. Begitu pula, ia tidak pernah memberiku nafkah karena dia seorang pengangguran. Secara umum, ia bukan laki - laki yang bertanggung jawab.


Pada akhirnya, ia pun menceraikanku, setelah berselingkuh dengan wanita lain. Pada saat itu aku sedang mengandung anak hasil perkawinanku dengannya. Kekalutan yang kualami akibat perceraian itu membuatku mengalami depresi selama beberapa bulan, hingga akhirnya aku menyadari bahwa aku harus bangkit.Perlahan - lahan akupun mulai bangkit, dan melupakan perceraian tragis yang menimpa diriku.Aku ingat, bahwa aku harus menghidupi anakku.


Akupun bekerja pada sebuah biro konsultasi psikologi, mengingat aku adalah sarjana psikologi. Bisa dikatakan, penghasilanku hanya pas - pasan untuk menghidupi diriku dan anakku. Pada saat ini, anakku yang berusia 4 tahun kutitipkan pada neneknya di kota Yogyakarta. Sedangkan aku sendiri bekerja di kota Semarang, sebuah kota di Jawa Tengah.


Di kota tersebut aku tinggal di kamar kost sederhana. Setiap akhir pekan aku mengunjungi anakku di rumah neneknya. Banyak pria yang mengatakan bahwa aku memiliki wajah yang cantik dan keibuan. Dengan balutan jilbab yang selalu ku kenakan, aku menjadi nampak anggun di mata para pria. Di samping itu, tak ada tanda - tanda bahwa aku adalah seorang ibu beranak satu. Banyak yang menganggap aku masih gadis. 


Soffi Si Janda Kesepian


Tinggi badanku adalah 165 cm. Ukuran payudaraku tidaklah besar, hanya 32B, akan tetapi, pantatku bulat, padat dan membusung. Walaupun sudah beranak 1, aku memiliki perut yang datar. Hal ini tercapai karena aku memang rajin berolah raga. Tak heran, meskipun statusku janda beranak 1, masih banyak pria yang mengharap cinta dariku. Akan tetapi, pada saat itu, aku belum berfikir untuk menjalin hubungan yang serius dengan seorang priapun.


Hal ini disebabkan karena masih ada sisa - sisa trauma akibat perceraian yang menyakitkan tersebut. Aku memiliki pandangan bahwa semua pria adalah pendusta. Untuk apa aku menikah lagi kalau hanya untuk bercerai lagi. Sudahlah .. aku sudah merasa hidup bahagia sebagai single parent.


Tak dapat kupungkiri bahwa aku merindukan pelukan pria. Tentu saja, karena aku pernah merasakan manisnya seks, maka akupun seringkali merindukannya. Hingga saat ini, aku masih kuat untuk menahan hasrat itu, sehingga aku tidak terjerumus dalam seks bebas. Di samping dalam rangka menjaga norma dan keyakinan yang aku anut, aku juga harus menjaga imejku sebagai seorang wanita berjilbab yang selalu berpakaian rapih dan sopan. 


Sejujurnya aku seringkali bermasturbasi untuk mengurangi hasrat seksku tersebut. Herannya semakin sering ku bermasturbasi, keinginanku untuk disetubuhi oleh pria justru semakin menggebu - gebu. Masturbasi hanya mengurangi hasratku untuk sementara, hanya pemuasan kebutuhan biologis semata namun kepuasan psikologis tidaklah aku dapatkan. Adapun alat yang sering ku pakai untuk bermasturbasi adalah buah mentimun. Uhhh .. sungguh beruntungnya buah mentimun itu. Terkadang diam - diam aku melakukan masturbasi sambil menonton film porno di komputerku ketika di kost sendirian. Sementara para pria yang mengharap cinta padaku saja belum ada yang berhasil menikmati jepitan lubang di pangkal pahaku.


Dengan status jandaku, tentu saja ada beberapa pria yang menganggap diriku adalah perempuan gampangan, yang butuh dibelai. Dengan demikian, ada beberapa pria yang sering melakukan perilaku yang menjurus pada pelecehan seks dari verbal hingga pada sentuhan fisik. Salah satunya adalah bosku seorang Cina yang sekaligus pemilik dari biro konsultasi tempatku bekerja. Dengan pura - pura tidak sengaja, ia terkadang meremas bokong dan payudaraku.


Aku sebenarnya risih dengan hal itu, dan tidak kerasan untuk bekerja di situ. Ia seakan tidak peduli bahwa aku adalah seorang wanita berjilbab yang selalu sopan dalam berpakaian dan berperilaku. Ia bahkan pernah menempelkan penisnya di belahan bokongku ketika aku sedang membungkuk, karena membetulkan mesin printer di kantor.


Aku terkejut, karena di sela- sela bokongku terasa ada batang keras yang menekan. Aku pun lalu segera menghindar. Aku tidak bisa marah padanya karena aku masih berharap untuk bisa bekerja di biro miliknya tersebut. Aku hanya menampilkan ekspresi muka tidak suka, sambil pipiku memerah karena malu. Ia hanya tersenyum mesum sambil pergi berlalu. Ia nampak paham sekali bahwa aku memang sedang butuh untuk terus bekerja di bironya.


Sungguh aku sangat benci dan jijik dengan perilaku bosku tersebut. Bosku tersebut seorang pria Cina berusia 40 tahunan. Ia telah berkeluarga, dan keluarganya tinggal di luar Jawa. Namanya Pak Tan. Ia memiliki tinggi 162 cm, dengan badan yang agak gemuk perut yang buncit. Ia nampak gempal.


Pada suatu hari, aku menerima kabar dari ibuku yang tinggal di kota Yogyakarta bahwa anakku sakit keras sehingga harus opname. Bahkan dokter menyatakan bahwa anakku harus dioperasi secepatnya. Kalau tidak, bisa fatal. Untuk biaya operasi tersebut butuh uang sebanyak lima juta rupah. Orang tuaku menyatakan bahwa mereka telah kehabisan dana untuk biaya pengobatan anakku. Sementara, aku sendiri sudah kehabisan uang karena kini sudah tanggal tua. Uang hanya cukup untuk menyambung hidup beberapa hari.

Aku pun sangat bingung harus mendapatkan uang darimana lagi. Masih banyak hutangku pada kawan - kawanku, sehingga aku segan untuk berhutang lagi pada mereka. Satu - satunya yang bisa aku lakukan adalah mengeluh pada Pak Tan. Tapi aku merasa ngeri, karena itu berarti memberinya kesempatan untuk melecehkanku secara seksual. Aku pun menjadi ragu. Akan tetapi karena aku sudah sangat panik. Akhirnya aku beranikan diri untuk mengungkapkan hal itu pada Pak Tan. Dengan perasaan tidak karuan, aku memberanikan diri untuk menuju ruang Pak Tan. Saat itu aku mengenakan jilbab warna pink sepanjang lengan, dengan baju kurung yang sewarna, serta rok panjang hitam dari bahan kain yang lemas. Dengan demikian, celana dalamku agak tercetak di permukaan luar rokku.


Tok .. tok .. tok .. tok .. suara ketukanku di kamar kerja Pak Tan.


“ Masuk ” aku dengar suara pak Tan berseru dari dalam ruangan.


Aku pun membuka pintu. Pak Tan yang sedang duduk di belakang meja kerjanya menatapku dengan tatapan mesumnya, yang seolah menelanjangi tubuhku.


“ Silahkan duduk ” katanya mempersilahkanku untuk duduk.

“ Ada apa cah ayu? ” dia bertanya padaku dengan nada menggoda.

Sambil menunduk, akupun mengatakan keperluanku pada pak Tan sambil terbata - bata.

“ Mmmaaaff Pak, anak saya sedang sakitt kerass .. ”


Keringat dinginku mulai mengucur….


“ Terus??? ” Pak Tan bertanya dengan nada sedikit ketus.

“ Mmaksud saya, saya mau pinjam uang sama bapak. Untuk pengobatan anak saya. Saya sudah tidak ada uang ”


Ketika aku berkata seperti itu, pak Tan hanya mengangguk - angguk dengan tatapan melecehkan.


“ Sofiii, dengan berat hati saya katakan ke kamu, kalo saya tidak ada uang yang bisa saya pinjamkan ke kamu ”

“ Tolonglah saya pak, anak saya sakit .. berikan saya lima juta rupiah saja .. nanti bisa di potong gaji saya ” kataku menghiba.


Air mataku mulai mengalir dari sudut - sudut mataku.


“ Kamu tahukan biro ini sedang kekurangan modal ” kata pak Tan dengan datar dan tenang.

“ Jumlah klien kita semakin sedikit, makanya pemasukan ke biro juga sedikit ” timpalnya lagi.

“ Tapiii ya sudahlah, aku bisa usahakan uang itu ” kata pak Tan.


Kemudian ia membuka laci mejanya dan mengeluarkan beberapa gepok uang 50.000 rupiahan. Ia pun memberikanya padaku. Setelah dihitung, ia telah memberikan uang padaku sebanyak 6juta rupiah, lebih banyak dari harapanku.

Pak Tan berkata, Uang itu boleh kamu pinjam dulu. Kamu nggak usah mikirin ntar gimana mengembalikannya.


“ Sudah cepat kamu bawa pulang .. kamu tunggu anak kamu sampai operasinya selesai .. kamu boleh libur ”


Dengan perasaan senang dan rasa terima kasih yang tidak terkira, aku pun berpamitan dengan pak Tan dengan menyalami tangannya


Aku pun bersyukur operasi anakku berjalan dengan lancar. Setelah itu, aku kembali bekerja di kantor Pak Tan. Semenjak itu, Pak Tan semakin menjadi - jadi dalam melecehkanku secara seksual. Karena hutang budiku padanya, aku pun tak bisa berbuat apapun selain pasrah dengan perlakuan Pak Tan. Setiap kali berpapasan denganku, ia tak akan membiarkan pantatku lolos dari jamahannya. Seringkali, ia mengejutkanku dari belakang dengan cara meremas pantatku. Aku hanya bisa menjerit kecil. Semakin lama iapun semakin berani untuk menjamah tubuhku yang lain. Payudaraku dan pangkal pahaku pernah diremasnya. Yang aku heran, dia tetap paling suka meremas pantatku, walaupun ia sesungguhnya dapat dengan bebas untuk menjamahi payudara dan pangkal pahaku. Ketika aku sedang berdiri di dekatnya, ia mengajakku ngobrol sambil jarinya menelusuri belahan pantatnya.


Dengan perasaan malu aku ingin menghindari setiap perlakuannya, namun ku tak berdaya. Sungguh, aku merasa menjadi seorang perempuan murahan yang bisa dinikmati oleh pria Cina itu demi sejumlah uang. Sungguh kontras dengan penampilanku yang selalu berjilbab sopan ini.


Suatu ketika, seorang pesuruh kantor bernama Pak Tatang memberitahuku bahwa pak Tan memanggilku untuk datang ke ruangannya.


“ Mbak Pak Tan manggil mbak ke ruangnya ”


Huh .. ada apa lagi nih ?? tanyaku dalam hati. Pelecehan apa lagi yang kan aku terima gumamku.


“ Iya pak .. Nanti saya ke sana ” jawabku

“ Cepat ya mbak, Pak Tan minta mbak datang cepat ” kata pak Tatang sambil berlalu.

“ Iya iya Pak Tatang ” kataku sambil tersenyum pada Pak Tatang




Hari itu aku mengenakan jilbab warna abu -abu yan menutupi dua bukit mungilku, dengan baju kurung dan rok panjang. Dengan perasaan yang tidak tenang akupun datang ke ruang Pak Tan.


Tok .. tok .. tok ku ketuk pintu ruang Pak Tan.


“ Masuk ” terdengar teriakan Pak Tan dari dalam ruangan.


Aku pun masuk, dan Pak Tan mempersilahkanku duduk. Dengan senyum jahat tersungging di bibirnya, ia menatapku dengan pandangan nafsu. Aku hanya menunduk dengan muka yang malu bercampur cemas.


“ Mhhhhh begini Soffi .. Saya cuma mau informasikan ke kamu, kalau hutang kamu ke kantor sudah jatuh tempo. Kantor butuh uang itu segera. Kamu bilang mau angsur hutang kamu. Tapi sampai sekarang sudah tiga bulan, kamu sama sekali belum angsur. Saya udah kasih kamu keringanan looohh ” Pak Tan berkata dengan nada serius.


Jantungku berdetak keras, memompa darahku cepat sekali. Waduh celaka pikirku .. Aku jelas tidak mampu untuk membayar hutangku. Bahkan untuk mengangsur pun aku tidak mampu. Kini hutang itu telah ditagih. Ohhhh .. betapa malang nasibku, jeritku di hati.


Mhhhh mmaaf pak, saya belum mampu membayarnya ” jawabku terbata-bata.

“ Kebutuhan saya banyak sekali, dan uang gaji saya saja tidak cukup ”
Tak terasa, air mataku mulai meleleh.

“ Iya saya tau .. tapi masalahnya, kantor ini juga butuh biaya. Kan sudah aku bilang, kalau biro ini lagi seret. Klien kita semakin sedikit ? ” suara Pak Tan mulai meninggi.


Air mataku pun semakin deras mengalir. Tak sadar aku mulai sesenggukan. Dengan ujung jilbabku aku usap air mataku. Pak Tan masih nampak cuek, sambil sesekali melirikku. Sorot matanya menunjukkan kelicikan.


“ Hmmmmm .. apapun kamu harus membayar hutang kamu .. Atau kita selesaikan saja secara hukum ?? ” ancam Pak Tan.


Aku semakin panik dengan ancaman itu ..


“ Saya mohon jangan pak !! Saya pasti akan bayar. Saya masih punya anak pak ” kataku tersedu - sedu.

“ Terus kamu mau bayar pake apa? Kamu bilang nggak punya uang ? ”

“ Beri saya waktu barang satu minggu, saya bisa usahakan ” jawabku putus asa.

“ Satu minggu pun aku tidak yakin akan mendapatkan uang sejumlah itu.
Aku meragukan kamu bakalan sanggup membayar. Paling hanya menunda waktu. Gak ada gunanya. Saya nggak akan kasi keringanan lagi ”

“ Sssayaaa mohon pakkk ” aku berusaha menahan tangisku agar tak semakin keras.

“ Mhhhhh .. baik .. baik .. Aku bisa kasih kamu solusi. Supaya kamu bisa lunasin utang kamu ”


Aku agak lega mendengar ucapan Pak Tan. Aku memandanginya dengan pandangan bertanya.


“ Mhhhhh .. boleh tau apa solusinya pak ? ” ungkapku.

“ Kamu bisa bayar hutangmu dengan tubuh molek kamu itu ” kata pak Tan sambil melirik padaku dengan sorot mata birahi.


Bagai disambar petir, aku terkejut mendengar ucapan Pak Tan. Aku kehabisan kata - kata.

“ Nggak, nggak mau ” jawabku sambil menangis.

“ Kamu bisa apa….? Kalo kamu nggak bayar sekarang ya diselesaikan lewat hukum. Aku akan laporkan kamu ke polisi ” ancam pak Tan.


Dia sungguh lihai mempermainkan perasaanku. Aku merasa semakin putus asa. Aku hanya bisa menangis. Tangisku yang tertahan pun mulai keluar juga. Namun Pak Tan tetap tak peduli. Aku hanya tertunduk sambil menangis. Air mataku telah basahi jilbabku.


“ Hehehe .. lagian kamu kan sudah lama jadi janda. Masa sih, ga kangen sama penis? Kamu puas, hutangmu lunas .. Tawaran menarik kan? ” goda pak Tan.


“ Kamu tinggal ngangkang aja, biar vaginamu disodok pake penis lelaki birahi. Dengan tubuh kaya kamu, gak sulit kok kamu dapet duit banyak. hehehe .. Apalagi yang jilbaban kaya kamu, pasti banyak peminatnya hmm .. ”


Tanpa ku sadar, pak Tan telah berdiri di sampingku dan tanpa basa -basi dia pun menarik tanganku hingga aku berdiri. Aku ingin menolak dan lari, namun aku sadar bahwa aku tidak lagi punya kuasa. Bahkan pada diriku sendiri. Kini aku telah dikuasai oleh pak Tan. Aku hanya pasrah ketika ia menarik tubuhku hingga berdiri.


Dengan penuh birahi, pak Tan menariku ke dalam pelukannya. Dengan rakus pak Tan melumat mulutku dengan mulutnya. Tangannya menjamahi dua payudaraku yang masih tertutup jilbab itu. Kurasakan perut buncit pak Tan menekan tubuhku.

“ Mhhhh .. mphhhhhh .. ” aku berusaha menghindari ciuman pak Tan.

Namun mulutnya terus mengejar mulutku. Dengan kasar di baliknya tubuhku hingga aku membelakanginya. Lalu di tekannya tubuhku hingga perutku menempel di tepi mejanya. Tanganku berpegangan pada meja agar menopang badanku. Kini aku dalam posisi agak membungkuk, dengan pantat yang membusung kearah pak Tan. Kini pantatku begitu bebas untuk dijamahinya. Dengan kasar ia meremas pantatku. Aku merasakan ada sesuatu yang mengganjal di pantatku.


Ohhh, ternyata itu adalah penis pak Tan yang sudah menegang dan mengeras.


Sambil menggesek - gesekkan penisnya di bokongku, salah satu tangan pak Tan juga meremasi bongkahan bokongku yang montok dan padat itu, sedang tangan yang lain kini telah mencengkram salah satu payudaraku yang masih tertutup jilbab. Jilbab itu menjadi kusut akibat remasan tangan pak Tan. Aku merasakan bahwa tangan pak Tan telah mulai menyusup masuk ke balik jilbabku yang menutup dadaku. Ia meremasi payudaraku dari balik baju kurungku.


“ Mhhhh ..ahhhh .. ohhhhh .. ” jeritan - jeritan kecil terlontar dari mulutku ketika pak Tan menyentil ujung payudaraku dengan keras. Sementara penisnya yang masih berada di dalam celana itu menekan pantatku ke depan.


Tangan yang satunya kini telah meremas - remas pangkal pahaku. Mulut pak Tan dengan rakus menggigit leherku yang masih tertutup jilbab warna krem itu, hingga nampak basah bekas gigitan. Kepalaku yang tertutup jilbab krem itu hanya bisa menggeleng - geleng. Terkadang menengadah ke atas setiap kali pak Tan menyodokkan penisnya ke bokongku.


Kini tangan pak Tan mulai menarik resleting baju kurungku yang ada di punggungku. Dengan trampil tangannya menurunkan baju bagian atas baju kurung itu, dan menyampirkan jilbabku ke pundak. Kini pundak dan punggung putihku pun terbuka. Tak lama kemudian, aku merasa bahwa pengait braku di bagian belakang telah terbuka. Secara umum, bagian atas tubuhku telah setengah terbuka. Payudaraku yang tak seberapa besar itu menggelantung di atas meja. Dengan rakus pak Tan menciumi dan menjilati punggungku, hingga basah oleh liurnya. Kedua tangan pak Tan pun tak henti - hentinya meremas dan memilin dua putting mungilku yang berwarna coklat muda itu.


“ Ahhhhhhh .. udahhh .. lama aku menunggu saat ini .. ” bisik pak Tan di telingaku yang tertutup jilbab itu.

“ Mhhhh .. ohhhhh .. mhhhhhh .. ” desahku.


Walaupun aku telah lama tidak menikmati sentuhan pria. Sungguh, aku tetap tidak bisa menikmati perlakuan pak Tan itu. Aku justru merasa terhina, karena penis seorang pria yang bukan suamiku kini sedang menggesek - gesek pantatku yang masih tertutup rok itu. Selama ini hanyalah mantan suamiku yang pernah menikmati bibirku, menghisap dua putingku yang sedang mengeras, dan menyodokkan penisnya di lubang surgaku yang basah.


Saat ini, seorang pria yang bukan suamiku dengan bebas dapat menikmati bokongku dan tangannya dengan bebas memilin dan meremas puting payudaraku. Ohhh betapa malang nasibku hikss ..


Aku dengar suara resleting celana pak Tan. Tak lama kemudian pak Tan pun membalikkan tubuhku hingga posisiku berhadapan dengannya. Terlihatlah pemandangan yang membuatku takjub. Penis pak Tan yang menjulang sepanjang 17 cm. Jauh lebih besar daripada milik mantan suamiku. Dengan rakus pak Tan pun menghisap putting payudara kiriku, sementara tangan satunya memilin dan meremas payudaraku yang kanan. Terasa gigitannya pada payudaraku, yang kemudian disentakannya hingga aku menjerit.


“ Aahhhhhhhhh ” bokongku kini bersandar pada tepi meja, dengan posisi tangan menekan meja di belakang tubuhku.

“ Mhhh ..  ahhhhh…. ” jeritan dan rintihan yang keluar dari mulutku semakin membakar birahi pak Tan.


Pak Tan seringkali menyampirkan kembali ujung jilbabku yang turun hingga menutupi dadaku ke pundakku. Pak Tan pun kemudian mengangkat rokku keatas. Nampaklah dua kaki dan paha mulusku telanjang, dan secarik kain celana dalam di pangkalnya. Salah satu tangan pak Tan memegangi ujung rok ku agar tak turun, sementara tangan lain melebarkan dua pahaku, hingga pangkalnya yang masih terutup celana dalam itu semakin menganga. Kurasakan benda keras mulai menyusuri belahan kemaluanku. Salah satu tangan pak Tan menuntun benda keras itu agar menggesek - gesek dengan belahan vaginaku yang tertutup celana dalam itu.


“ Ohhhhh .. ” walau aku berusaha mengingkarinya, tak dapat kupungkiri bahwa sensasi gatal di vaginaku mulai kurasakan.


Aku pun mulai merasa lemas dan birahi. Aku berada dalam dilema. Aku dipaksa untuk menikmati perlakuan pak Tan, walaupun sesungguhnya aku enggan. Tangan pak Tan pun mulai mencari - cari ritsleting rokku, dan segera melepasnya. Kini bagian bawahku telah benar-benar telanjang, hanya celana dalam putihku yang masih melindungi lubang kehormatanku. Sedangkan kepalaku dibiarkanya tetap berjilbab, dan payudaraku telah menggelantung indah dengan bekas gigitan dan basah air liur pak Tan.


Dengan kasar pak Tan menarik jilbabku hingga aku terjatuh dalam keadaan bersimpuh. Dihadapanku kini sebatang penis pak Tan yang tegang dan mengeras itu. Sambil mengarahkan kepalaku dengan tangannya keaarah penisnya, pak Tan mengatakan “ Ayo .. kulum penis bapak !!! ”


Dengan perasaan jijik, akupun memenuhi permintaannya. Kepalaku yang tertutup jilbab itu nampak maju mundur. Sementara payudaraku tengah bebas menggelantung, dan bagian bawahku telah telanjang, hanya celana dalam yang tersisa.


“ Mmphhhhh .. mhhhhh .. ” lenguhku saat penis pak Tan menerobos mulutku.


Pak Tan menyuruhku menjilati ujung penisnya hingga lubang kontolnya. Uhhhh .. aku merasa ingin muntah. Mulutku pun penuh oleh penisnya. Tak satu jengkalpun bagian penisnya yang tidak berkesempatan menikmati pelayanan bibir dan lidahku. Bahkan testisnya pun turut aku jilati. Dengan perasaan muak, aku terpaksa melakukan hal itu.


Setelah puas, pak Tan memintaku berdiri. Dengan kasar ia mencengkram pantatku yang masih tertutup celana dalam itu, dan menariknya hingga posisiku membelakanginya. Ia menarik turun celana dalamku, hingga kini tak ada lagi yang melindungi lubang kehormatanku.


Pak Tan pun berlutut di belakangku. Kini ia menguakkan bongkahan pantatku lebar - lebar. Kini, lubang anus dan kemaluanku telah mengarah tepat di depan wajahnya.


Tiba-tiba aku merasakan sensasi hangat di permukaan anusku. Ternyata Pak Tan telah menjilati anusku. Sensasi geli kurasakan menjalar dari anus ke seluruh badan. Tubuhku terasa lemas setiap kali lidah pak Tan menyentuh permukaan anusku. Aku heran, dia tidak merasa jijik. Setelah ia puas, lidahnya pun berpindah ke belahan lubang vaginaku.


Ia mulai menguakkan bibir bagian luar vaginaku. Tak lama kemudian, ia pun menjilati seluruh permukaannya. Klitorisku tak luput dari jilatan dan gigitan lembutnya. Aku semakin pasrah dengan perlakuan Pak Tan. Kurasakan vaginaku semakin basah, baik oleh air liur pak Tan maupun cairan cinta yang keluar dari dalam vaginaku.


“ Ohhhhhh .. mphhhhhh ..  ampuuunnnn .. jangan diteruskannnnn .. ” racauku.


Slurp .. slurppp .. terdengar sedotan pak Tan di permukaan vaginaku semakin bernafsu.


Tak lama kemudian pak Tan pun berdiri. Ia menarik pinggulku ke belakang, hingga pantatku dan vaginaku semakin terkuak lebar. Tiba -tiba, aku rasakan sebatang penis yag keras telah melesak masuk ke dalam liang kenikmatanku dari bagian belakang. Aku merasakan pedih pada dinding vaginaku saat batang penis pak Tan bergesekan dengan dinding liang kenikmatanku, yang selama ini terjaga dari penis pria selain suamiku.


“ Ahhhhhhhhhhhhhhhhh ” lengkinganku saat penis pak Tan disodokkan dengan keras. Rasanya lubang vaginaku hampir terbelah.

“ Ouhhhh .. Sofiiii .. memekmu enak banget .. udah lama bapak nggak ngrasain memek kaya punyamu .. mhhh .. ouhhhhh .. akhhhhh .. ” racau pak Tan sambil menggenjot lubang vaginaku.


Cepok, cepok, cepok suara pinggul pak Tan saat bertumbukan dengan bongkahan pantatku yang sedang membusung ke arahnya.


Aku sedang dinikmati dengan posisi doggy. Aku heran, ia nampaknya memang begitu terobsesi dengan bokongku, hingga selama memakaiku pun ia lebih banyak meremas bokongku daripada dua payudaraku.


“ Ohhhh .. mhhhh .. oughhhhh ” badanku bergoncang- goncang.


Kepalaku yang berjilbab itu hanya mampu menggeleng dan mendongak ke atas. Payudaraku bergoyang seiring hentakan penis pak Tan di dalam liang kenikmatanku.


“ Mmhhhhhh .. ahhhhhh .. ” rintih dan jeritku setiap kali penis pak Tan melesak dalam vaginaku.

“ Soffff .. memekmu masih serettttt ” racau pak Tan.

“ Kepalamu berjilbab bikin aku tambah ngaceng ouhhhh .. Bapak ketagihan diservis sama tempikmu enak bangetttt .. walaupun janda tapi tempikmu masih mengigit ”

“ Mhhhh .. ouhhhhh .. akhhhhhhh ” jawabku dengan desah dan rintih.


Masih dalam posisi doggy, pak Tan tiba - tiba menarik penisnya keluar dari vaginaku. Kini tubuhku yang lemas hanya bisa terbaring tengkurap diatas meja. Kepalaku yang masih berjilbab aku sandarkan di meja, sedang dua tanganku terentang berpegang pada tepian meja. Sementara itu, aku merasakan cairan dingin di anusku. Aku hanya bisa pasrah.

“ Mmhhhh.. anusmu kayanya masih perawan nihh… sini biar bapak perawanin ” Aku ketakutan dan berusaha menolak.

“ Udahhh, jangan nolak ..  kok beraninya kamu nolak permintaan bapak ?? ”


Akupun pasrah. Cairan itu adalah cairan pelumas. Aku merasakan kepala penis pak Tan mulai menempel di lubang matahariku. Perlahan - lahan, kepala penis itu mulai menguakkan lubang matahariku. Kurasakan kepala penis itu semakin dalam masuk ke dalam anusku. Rasanya sungguh perih, walaupun telah dibantu oleh cairan pelumas itu. Pak Tan pun mulai mempercepat genjotannya dalam anusku.


“ Akhhhhh .. ouhhhhh .. ” terasa panas di dinding anusku akibat gesekan penis pak Tan itu.

“ Oouhhhhh .. sakkkkiiiiittt .. ahhhh .. akhhhhhh .... ” jeritku.


Sambil menggenjot anusku, kedua tangan pak Tan meremasi kedua payudaraku. Bahkan satu tangan pak Tan menarik ujung jilbabku ke belakang, hingga kepalaku terdongak keatas.


“ Mhhh ohhh… akhhhhh .. ” jeritku kesakitan.


Pak Tan nampaknya telah hampir klimaks. Iapun segera menarik penisnya dari anusku. Seperti kesetanan ia melompat ke atas meja lalu membalikkan tubuhku hingga terlentang di atas meja. Kini posisinya duduk berlutut dengan penis yang mengarah ke wajahku. Dua pahanya mengangkangi wajahku.


“ Akhhhhhhhhhhhhhhhhh ” teriakan pak Tan yang telah klimak itu.


Crott .. crottt .. crottttt .. cairan putih kental yang berbau tak sedap itu pun menyembur ke wajah dan mulutku. Aku hanya memejam, agar cairan itu tak masuk ke dalam mataku. Sebagian telah tertelan. Jilbabku basah oleh cairan kental berbau amis itu, begitu pula baju kurungku. Kulihat pak Tan terengah - engah setelah mencapai klimaks. Aku hanya terlentang lemas setelah satu jam ia menikmati semua lubang kepuasan di tubuhku.


Dia menyemprotkan cairan kenikmatan nya di lubang vagina, anus dan bibirku dan dimana - mana berserakan.


Hueekkkkkkk .. rasanya muak sekali. Namun nampak sisa - sisa sperma mengalir dari sela - sela bibirku hingga menambah noda di jilbab abu - abuku. Sisa- sisa sperma yang ada di lantai dan sofa pun harus kujilati pula.

“ Tempik sama anusmu memang hebat Sof .. Bapak ketagihan buat make kamu. Selama setahun bapak cuma bisa berangan - angan meremas pantatmu, sambil bermimpi suatu saat bisa njebol lubang anusmu ” kata pak Tan.


Aku sebetulnya merasa tersinggung dengan ucapannya. Harga diriku telah hilang sekarang. Kini aku harus siap untuk dinikmatin kapan saja oleh pak Tan. Aku tak bisa berbuat apa - apa kini. Hingga setelah 3 bulan aku memutuskan untuk pindah kerja ke daerah Solo dan aku berharap tidak akan pernah kembali bertemu dengan Pak Tan.


Bagaimana guys... Cerita yang di sajikan oleh tabloidbugil.blogspot.com pasti serukan..
Jangan lupa kunjungin situs ini terus ya guys..
Karena kami akan terus membagikan cerita yang lebih seru pastinya.. 
Terima kasih untuk para pecinta cerita sex dan pengunjung lainnya semoga puas dengan cerita SOFFI SI JANDA KESEPIAN.


www.jppoker88.com