• Enter Slide 1 Title Here

    This is slide 1 description. You can replace this with your own words. Blogger template by NewBloggerThemes.com...

  • Enter Slide 2 Title Here

    This is slide 2 description. You can replace this with your own words. Blogger template by NewBloggerThemes.com...

  • Enter Slide 3 Title Here

    This is slide 3 description. You can replace this with your own words. Blogger template by NewBloggerThemes.com...

Sunday 17 March 2019

0

CERITA SEX BERTUKAR PASANGAN DENGAN BOSS

Hello guyss.. Selamat datang di situs tabloidbugil.blogspot.com. Pada kali ini saya ingin membagikan cerita yang seru lho .. Mau tau ceritanya langsung saja kita simak CERITA SEX BERTUKAR PASANGAN DENGAN BOSS.


Related image
www.jpremi.org


Saya seorang pegawai swasta. saya baru kerja 4 bulan di perusahaan asing di Jakarta. Bos saya namanya M Robert. Beliau berasal dari USA. Umurnya 45 tahun dengan waktu yang cepat kami semua karyawan sudah kenal dekat dengan Mr. Root biasanya dipanggil seperti itu.

Hobi kita sama yaitu bermain golf. Perusahaan kami bergerak di bidang advertising. Kata teman sekantorku, istri bos cantik tubuhnya seksi kayak bintang Hollywood, karena aku belum pernah melihat istri si Bos, hanya melihat fotonya yang terpampang di ruangannya.


Meja kantor saya memang aku desain dengan nyaman. Aku pajang foto aku dan istriku Novelia yang berasal dari Bandung. Pada waktu Robert melihat foto itu, secara spontan dia memuji kecantikan Novelia dan sejak saat itu pula saya mengamati kalau Robert sering melirik ke foto itu, apabila kebetulan dia datang ke ruang kerja saya.


Suatu hari Robert mengundang saya untuk makan malam di rumahnya, katanya untuk membahas suatu proyek, sekaligus untuk lebih mengenal istri masing - masing.

“ Dik, nanti malam datang ke rumah ya untuk makan malam .. ajak istrimu Novelia ”

“ Lho, ada acara apa boss? ” kataku sok akrab.

“ Ada proyek yg harus diomongin dan agar kita semakin akrab ”

“ Baiklah bos ” kataku.


Sesampainya di rumah, undangan itu aku sampaikan ke Novelia. Pada mulanya Novelia agak segan juga untuk pergi, karena menurutnya nanti agak susah untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan mereka. Akan tetapi setelah kuyakinkan bahwa Robert dan Istrinya sangat lancar berbahasa Indonesia, akhirnya Novelia mau juga pergi.


“ Ada apa sih Mas, kok mereka ngadain dinner segala? ” jawab istirku heran

“ Mas juga urang tahu .. katanya sih, ada proyek apa yang mau didiskusikan ”

“ Ooo gitu ya ”sambil tersenyum


Melihat dia tersenyum aku segera mencubit pipinya dengan gemas.
Kalau melihat Novelia, selalu gairahku membara soalnya dia seksi sekali. Rambutnya terurai panjang, dia selalu senam so.. punya tubuh ideal, dan ukurannya itu 34B yang padat kencang.


Pukul 19.30 kami sudah berada di apartemen Robert yang terletak di daerah Jl. Gatot Subroto. Aku mengenakan kemeja batik, sementara Novelia memakai stelan rok dan kemeja sutera. Rambutnya dibiarkan tergerai tanpa hiasan apapun.


Sesampai di Apertemen no.1009, aku segera menekan bel yang berada di depan pintu. Begitu pintu terbuka, terlihat seorang wanita bule berumur kira - kira 32 tahun. Sangat cantik dengan tinggi sekitar 173cm dan berbadan langsing. Dengan suara medok khas bule beliau menegur kami.


“ Oh Diko dan Novelia yah? Silakan masuk.. silakan duduk ya! Perkenalakan saya Lusiana istrinya Robert ”


Ternyata Lusiana badannya sangat bagus. tinggi langsing, rambut panjang, dan lebih manis
dibandingkan dengan fotonya di ruang kerja Robert. Dengan agak tergagap, aku menyapanya.
“ Hallo Mam .. Perkenalkan ini istriku, Novelia ”


Setelah Novelia berkenalan dengan Lusiana, dia diajak untuk masuk ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Sementara Robert mengajakku ke teras balkon apartemennya.


“ Gini lho Dik.. bulan depan akan ada proyek untuk mengerjakan iklan.. ini.. ini.. dsb. Berani nggak kamu ngerjakan iklan itu ”


“ Kenapa nggak?? rasanya perlengkapan kita cukup lengkap, tim kerja di kantor semua tenaga terlatih, ngeliat waktunya juga cukup. Berani! ”


Aku excited sekali, baru kali itu diserahi tugas untuk mengkordinir pembuatan iklan skala besar. Senyum Robert segera mengembang, kemudian ia berdiri merapat ke sebelahku.


“ Eh Dik.. gimana Lusiana menurut penilaian kamu? ” sambil bisik - bisik.

“ Ya .. amat cantikseperti bintang film ” kataku dengan polos.

“ Seksi nggak? ”

“ Lha .. ya .. jelas dong ”

“ Umpama .. ini umpama saja looh .. kalo nanti aku pinjem istrimu dan aku pinjemin Lusiana untuk kamu gimana? ”


Mendenger permintaan seperti itu terus terang aku sangat kaget dan bingung, perasanku sangat shock dan tergoncang. Rasanya kok aneh sekali gitu.


Sambil masih tersenyum - senyum, Robert melanjutkan, “ Nggak ada paksaan kok, aku jamin Novelia dan Lusiana pasti suka, soalnya nanti .. udah deh pokoknya kalau kau setuju .. selanjutnya serahkan pada saya .. aman kok! ”


Membayangkan tampang dan badan Lusiana aku menjadi terangsang juga. Pikirku kapan lagi aku bisa menunggangi kuda putih? Paling - paling selama ini hanya bisa membayangkan saja pada saat menonton blue film.


Tapi di lain pihak kalau membayangkan Novelia dikerjain si bule ini. Yang pasti punya senjata yang besar, rasanya kok tidak tega juga. Tapi sebelum saya bisa menentukan sikap Robert telah melanjutkan dengan pertanyaan lagi, “ Ngomong - ngomong Novelia sukanya kalo making love style-nya gimana sih? ”


Tanpa aku sempat berpikir lagi, mulutku sudah ngomong duluan “ Dia tidak suka style yang aneh - aneh.  Maklum saja gadis pingitan dan pemalu tapi kalau vaginanya dijilatin, maka dia akan sangat terangsang! ”


“ Wow .. aku justru pengin sekali mencium dan menjilati bagian vagina, ada bau khas wanita terpancar dari situ .. itu membuat saya sangat terangsang! ” kata Robert.


“ Kalau Lusiana sangat suka main di atas, doggy style dan yang jelas suka blow - job ” lanjutnya. Mendengar itu aku menjadi bernafsu juga, belum - belum sudah terasa ngilu di bagian bawahku membayangkan senjataku diisap mulut mungil Lusiana itu.


Kemudian lanjut Robert meyakinkanku


“Oke deh.. enjoy aja nanti, biar aku yang atur. Ngomong - ngomong my wife udah tau rencana ini kok, dia itu orangnya selalu terbuka dalam soal seks .. jadi setuju aja”.

“ Nanti minuman Novelia aku kasih bubuk penghangat sedikit, biar dia agak lebih berani.. Oke .. yaa! ” saya agak terkejut juga, apakah Robert akan memberikan obat perangsang dan memperkosa Rina? Wah kalau begitu tidak rela aku.


Aku setuju asal Rina mendapat kepuasan juga. Melihat mimik mukaku yang ragu-ragu itu, Robert cepat - cepat menambahkan  “Bukan obat bius atau ineks kok. Cuma pembangkit gairah aja”, kemudian dia menjelaskan selanjutnya


“ Oke, nanti kamu duduk di sebelah Lusiana ya, Novelia di sampingku ”


Selanjutnya acara makan malam berjalan lancar. Juga rencana Robert. Setelah makan malam selesai kelihatannya bubuk itu mulai bereaksi. Novelia kelihatan agak gelisah, pada dahinya timbul keringat halus, duduknya kelihatan tidak tenang, soalnya kalau nafsunya lagi besar, dia agak gelisah dan keringatnya lebih banyak keluar.


Melihat tanda-tanda itu, Robert mengedipkan matanya pada saya dan berkata pada Novelia, “Nov .. mari duduk di depan TV saja, lebih dingin di sana! ” dan tampa menunggu jawaban Novelia, Robert segera berdiri, menarik kursi Novelia dan menggandengnya ke depan TV 29 inchi yang terletak di ruang tengah. Aku ingin mengikuti mereka tapi Lusiana segera memegang tanganku.


“ Dik, di lihat aja dulu dari sini, ntar kita juga akan bergabung dengan mereka kok ” Memang dari ruang makan kami dapat dengan jelas menyaksikan tangan Robert mulai bergerilya di pundak dan punggung Novelia, memijit - mijit dan mengusap - usap halus.


Sementara Novelia kelihatan makin gelisah saja, badannya terlihat sedikit menggeliat dan dari mulutnyaterdengar desahan setiap kali tangan Robert yang berdiri di belakangnya menyentuh dan memijit pundaknya.


Lusiana kemudian menarikku ke kursi panjang yang terletak di ruang makan. Dari kursi panjang tersebut, dapat terlihat langsung seluruh aktivitas yang terjadi di ruang tengah, kami kemudian duduk di kursi panjang tersebut.


Terlihat tindakan Robert semakin berani, dari belakang tangannya dengan terampil mulai melepaskan kancing kemeja batik Novelia hingga kancing terakhir. BH Novelia segera menyembul, menyembunyikan dua bukit mungil kebanggaanku dibalik balutannya.


Kelihatan mata Novelia terpejam, badannya terlihat lunglai lemas aku menduga - duga


“ Apakah Novelia telah diberi obat tidur, atau obat perangsang oleh Robert ? atau apakah Novelia pingsan atau sedang terbuai menikmati permainan tangan Robert? ”


Novelia tampaknya pasrah seakan-akan tidak menyadari keadaan sekitarnya. Timbul juga perasaan cemburuberbarengan dengan gairah menerpaku, melihat Novelia seakan - akan menyambut setiap belaian dan usapan Robert dikulitnya dan ciuman nafsu Robert pun disambutnya dengan gairah.


Melihat apa yang tengah diperbuat oleh si bule terhadap istriku, maka karena merasa kepalang tanggung, aku juga tidak mau rugi, segera kualihkan perhatianku pada istri Robert yang sedang duduk di sampingku.


Niat untuk merasakan kuda putih segera akan terwujud dan tanganku pun segera menyelusup ke dalam rok Lusiana, terasa bukit kemaluannya sudah basah, mungkin juga telah muncul gairahnya melihat suaminya sedang mengerjai wanita mungil.


Dengan perlahan jemariku mulai membuka pintu masuk ke lorong kewanitaannya, dengan lembut jari tengahku menekan clitorisnya. Desahan lembut keluar dari mulut Lusiana yang mungil itu, “aahh.. aaghh.. aagghh ” tubuhnya mengejang, sementara tangannya meremas - remas payudaranya sendiri.


Sementara itu di ruang sebelah, Robert telah meningkatkan aksinya terhadap Novelia, terlihat Novelia telah dibuat polos oleh Robert dan terbaring lunglai di sofa.


Badan Novelia yang ramping mulus dengan buah dadanya tidak terlalu besar, tetapi padat berisi, perutnya yang rata dan kedua bongkahan pantatnya yang terlihat mulus menggairahkan serta gundukan kecil yang membukit yang ditutupi oleh rambut - rambut halus yang terletak diantara kedua paha atasnya terbuka dengan jelas seakan - akan siap menerima serangan - serangan selanjutnya dari Robert.


Kemudian Robert menarik Novelia berdiri dengan Robert tetap di belakangnya. Kedua tangan Robert menjelajahi seluruh lekuk dan ngarai istriku itu. Aku sempat melihat ekspresi wajah Novelia, yang dengan matanya yang setengah terpejam dan dahinya agak berkerut seakan - akan sedang menahan suatu kenyerian yang melanda seluruh tubuhnya dengan mulutnya yang mungil setengah terbuka.


Menunjukan Novelia menikmati benar permainan dari Robert terhadap badannya itu, apalagi ketika jemari Robert berada di semak-semak kewanitaannya, sementara tangan lain Robert meremas - remas puting susunya, terlihat seluruh badan Novelia yang bersandar lemas pada badan Robert, bergetar dengan hebat.


Saat itu juga tangan Lusiana telah membuka zipper celana panjangku, dan bagaikan orang kelaparan terus berusaha melepas celanaku tersebut. Untuk memudahkan aksinya aku berdiri di hadapannya, dengan melepaskan bajuku sendiri.


Setelah Lusiana selesai dengan celanaku, gilirannya dia kutelanjangi. Wow .. kulit badannya mulus seputih susu, payudaranya padat dan kencang, dengan putingnya yang berwarna coklat muda telah mengeras, yang terlihat telah mencuat ke depan dengan kencang.


Aku menyadari, kalau di adu besarnya senjataku dengan Robert, tentu aku kalah jauh dan kalau aku langsung main tusuk saja, tentu Lusiana tidak akan merasa puas. Jadi cara permainanku harus memakai teknik yang lain dari lain.


Maka sebagai permulaan kutelusuri dadanya, turun ke perutnya yang rata hingga tiba di lembah diantara kedua pahanya mulus dan mulai menjilat - jilat bibir kemaluannya dengan lidahku.

Kududukkan Lusiana kembali di sofa, dengan kedua kakinya berada di pundakku. Sasaranku adalah vaginanya yang telah basah. Lidahku segera menari - nari di permukaan dan di dalam lubang vaginanya.


Menjilati clitorisnya dan mempermainkannya sesekali. Kontan saja Lusiana berteriak - teriak keenakan dengan suara keras,


” Ooohh.. oohh.. sshh.. sshh” Sementara tangannya menekan mukaku ke vaginanya dan tubuhnya menggeliat - geliat. Tanganku terus melakukan gerakan meremas - remas di sekitar payudaranya. Pada saat bersamaan suara Novelia terdengar di telingaku saat ia mendesah - desah


“ Oooh .. aagghh! ” diikuti dengan suara seperti orang berdecak - decak. Tak tahu apa yang diperbuat Robert pada istriku, sehingga dia bisa berdesah seperti itu. Novelia sekarang telah telentang di atas sofa, dengan kedua kakinya terjulur ke lantai dan Robert sedang berjongkok diantara kedua paha Novelia yang sudah terpentang dengan lebar.


Kepalanya terbenam diantara kedua paha Novelia yang mulus. Bisa kubayangkan mulut dan lidah Robert sedang mengaduk - aduk kemaluan Novelia yang mungil itu. Terlihat badan Novelia menggeliat - geliat dan kedua tangannya mencengkeram rambut Robert dengan kuat. ‘’


Aku sendiri makin sibuk menjilati vagina Lusiana yang badannya terus menggerinjal -gerinjal keenakan dan dari mulutnya terdengar erangan,


“ Ahh .. yaa ..  yaa .. jilatin .. Ummhh ” Desahan - desahan nafsu yang semakin menegangkan otot - otot penisku.


“ Aahh .. Dik .. akuu .. aakkuu .. oohh .. hh! ”dengan sekali hentakan keras pinggul Lusiana menekan ke mukaku, kedua pahanya menjepit kepalaku dengan kuat dan tubuhnya menegang terguncang - guncang dengan hebat dan diikuti dengan cairan hangat yang merembes di dinding vaginanya pun semakin deras, saat ia mencapai organsme.


Tubuhnya yang telah basah oleh keringat tergolek lemas penuh kepuasan di sofa. Tangannya mengusap - usap lembut dadaku yang juga penuh keringat, dengan tatapan yang sayu mengundangku untuk bertindak lebih jauh.


Ketika aku menengok ke arah Robert dan istriku, rupanya mereka telah berganti posisi. Novelia kini telentang di sofa dengan kedua kakinya terlihat menjulur di lantai dan pantatnya terletak pada tepi sofa, punggung Novelia bersandar pada sandaran sofa.


Sehingga dia bisa melihat dengan jelas bagian bawah tubuhnya yang sedang menjadi sasaran tembak Robert. Robert mengambil posisi berjongkok di lantai diantara kedua paha Novelia yang telah terpentang lebar.


Aku merasa sangat terkejut juga melihat senjata Robert yang terletak diantara kedua pahanya yang berbulu pirang itu, penisnya terlihat sangat besar kurang lebih panjangnya 20 cm dengan lingkaran yang kurang lebih 6 cm dan pada bagian kepala penisnya membulat besar bagaikan topi baja tentara saja.


Terlihat Robert memegang penis raksasanya itu, serta di usap - usapkannya di belahan bibir kemaluan Novelia yang sudah sedikit terbuka, terlihat Novelia dengan mata yang terbelalak melihat ke arah senjata Robert yang dahsyat itu, sedang menempel pada bibir vaginanya.


Kedua tangan Novelia kelihatan mencoba menahan badan Robert dan badan Novelia terlihat agak melengkung, pantatnya dicoba ditarik ke atas untuk mengurangi tekanan penis raksasa Robert pada bibir vaginanya.


Akan tetapi dengan tangan kanannya tetap menahan pantat Novelia dan tangan kirinya tetap menuntun penisnya agar tetap berada pada bibir kemaluan Novelia, sambil mencium telinga kiri Novelia, terdengar Robert berkata perlahan,


“Novv .. maaf yaa .. saya mau masukkan sekarang .. boleh ? ” terlihat kepala Novelia hanya menggeleng - geleng kekiri kekanan saja, entah apa yang mau dikatakannya, dengan pandangannya yang sayu menatap ke arah kemaluannya yang sedang didesak oleh penis raksasa Robert itu dan mulutnya terkatup rapat seakan - akan menahan kengiluan.


Robert, tanpa menunggu lebih lama lagi, segera menekan penisnya ke dalam lubang vagina Novelia yang telah basah itu, biarpun kedua tangan Novelia tetap mencoba menahan tekanan badan Robert.


Mungkin, entah karena tusukan penis Robert yang terlalu cepat atau karena ukuran penisnya yang over size, langsung saja Novelia berteriak kecil


“ Aduuh .. pelan - pelan .. sakit nih ” terdengar keluhan dari mulutnya dengan wajah yang agak meringis, mungkin menahan rasa kesakitan. Kedua kaki Novelia yang mengangkang itu terlihat menggelinjang.


Kepala penis Robert yang besar itu telah terbenam sebagian di dalam kemaluan Novelia, kedua bibir kemaluannya menjepit dengan erat kepala penis Robert, sehingga belahan kemaluan Novelia terlihat terkuak membungkus dengan ketat kepala penis Robert itu.


Kedua bibir kemaluan Novelia tertekan masuk begitu juga clitoris Novelia turut tertarik ke dalam akibat besarnya kemaluan Robert.


Robert menghentikan tekanan penisnya, sambil mulutnya menggumam “ Maaf .. Nov .. saya sudah menyakitimu .. maaf yaa.. Nov !”


“ aagghh.. jangan teerrlalu diipaksakan.. yaahh.. saayaa meerasa.. aakan.. terbelah.. niih..
sakiitt.. jangan.. diiterusiinn”.


Novelia mencoba menjawab dengan badannya terus menggeliat-geliat, sambil merangkulkan kedua tangannya di pungung Robert.


“ Nov .. saya mau masukkan lagi .. yaa .. dan tolong katakan yaa .. kalau Novelia masih merasa sakit ” sahut Robert


Tanpa menunggu jawaban Novelia, segera saja Robert melanjutkan penyelaman penisnya ke dalam lubang vagina Novelia yang tertunda itu, tetapi sekarang dilakukannya dengan lebih pelan pelan.


Ketika kepala penisnya telah terbenam seluruhnya di dalam lubang kemaluan Novelia, terlihat muka Novelia meringis, tetapi sekarang tidak terdengar keluhan dari mulutnya lagi hanya kedua bibirnya terkatup erat dengan bibir bawahnya terlihat menggetar.


Terdengar Robert bertanya lagi “ Nov .. sakit .. yaa? ” Novelia hanya menggeleng - gelengkan kepalanya, sambil kedua tangannya meremas bahu Robert dan Robert segera kembali menekan penisnya lebih dalam, masuk ke dalam lubang kemaluan Novelia.


Secara pelahan - lahan tapi pasti, penis raksasa itu menguak dan menerobos masuk ke dalam sarangnya.Ketika penis Robert telah terbenam hampir setengah di dalam lubang vagina Novelia, terlihat Novelia telah pasrah saja dan sekarang kedua tangannya tidak lagi menolak badan Robert.

Akan tetapi sekarang kedua tangannya mencengkeram dengan kuat pada tepi sofa. Robert menekan lebih dalam lagi, kembali terlihat wajah Novelia meringis menahan sakit dan nikmat, kedua pahanya terlihat menggeletar

Tetapi karena Novelia tidak mengeluh maka Robert meneruskan saja tusukan penisnya dan tiba - tiba saja, “ Bleeeees ” Robert menekan seluruh berat badannya dan pantatnya menghentak dengan kuat ke depan memepetin pinggul Novelia rapat-rapat pada sofa.

Pada saat yang bersamaan terdengar keluhan panjang dari mulut Novelia, “ Aduuh ” sambil kedua tangannya mencengkeram tepi sofa dengan kuat dan badannya melengkung ke depan serta kedua kakinya terangkat ke atas menahan tekanan penis Robert di dalam kemaluannya.

Robert mendiamkan penisnya terbenam di dalam lubang vagina Novelia sejenak, agar tidak menambah sakit Novelia sambil bertanya lagi,

“ Nov.. sakit .. yaa ? Tahan dikit yaa, sebentar lagi akan terasa nikmat! ” Novelia dengan mata terpejam hanya menggelengkan kepalanya sedikit seraya mendesah panjang,

“ aagghh .. kit! ” lalu Robert mencium wajah Novelia dan melumat bibirnya dengan ganas. Terlihat pantat Robert bergerak dengan cepat naik turun, sambil badannya mendekap tubuh mungil Novelia dalam pelukannya.

Tak selang lama kemudian terlihat badan Novelia bergetar dengan hebat dari mulutnya terdengar keluhan panjang,

“ Aaduuh .. oohh .. sshh .. sshh ” kedua kaki Novelia bergetar dengan hebat, melingkar dengan ketat pada pantat Robert, Novelia mengalami orgasme yang hebat dan berkepanjangan. Selang sesaat badan Novelia terkulai lemas dengan kedua kakinya tetap melingkar pada pantat Robert yang masih tetap berayun - ayun itu.

aah, suatu pemandangan yang sangat erotis sekali, suatu pertarungan yang diam - diam yang diikuti oleh penaklukan disatu pihak dan penyerahan total dilain pihak.

“ Dik .. ayo aku mau kamu ” suara Lusiana penuh gairah di telingaku. Kuletakkan kaki Lusiana sama dengan posisi tadi, hanya saja kini senjataku yang akan masuk ke vaginanya. Duh, rasanya kemaluan Lusiana masih rapet saja, aku merasakan adanya jepitan dari dinding vagina Lusiana pada saat rudalku hendak menerobos masuk.

“ Lusi .. kok masih rapet yahh ”
Maka dengan sedikit tenaga kuserudukkan saja rudalku itu menerobos liang vaginanya. “Aagghh” mata Lusiana terpejam, sementara bibirnya digigit.

Tapi ekspresi yang terpancar adalah ekspresi kepuasan. Aku mulai mendorong-dorongkan penisku dengan gerakan keluar masuk di liang vaginanya. Diiringi erangan dan desahan Lusiana setiap aku menyodokkan penisku, melihat itu aku semakin bersemangat dan makin kupercepat gerakan itu. Bisa kurasakan bahwa liang kemaluannya semakin licin oleh pelumas vaginanya.

“ Ahh .. ahh ” Lusiana makin keras teriakannya.

“ Ayo Dik .. terus ”

“ Enakk .. eemm .. mm! ”

Tubuhnya sekali lagi mengejang, diiringi leguhan panjang, “ Uuhh .. hh .. ” “Lill .. boleh di dalam .. yaah ” aku perlu bertanya pada dia, mengingat aku bisa saja sewaktu - waktu keluar.

“ mmmmm .. ”

Kaki Lusiana kemudian menjepit pinggangku dengan erat, sementara aku semakin mempercepat gerakan sodokan penisku di dalam lubang kemaluannya. Lusiana juga menikmati remasan tanganku di buah dadanya.

“ Nih.. Lusi.. terima yaa”.

Dengan satu sodokan keras, aku dorong pinggulku kuat - kuat, sambil kedua tanganku memeluk badan Lusiana dengan erat dan penisku terbenam seluruhnya di dalam lubang kemaluannya dan saat bersamaan cairan maniku menyembur keluar dengan deras di dalam lubang vagina Lusiana.


Badanku tehentak-hentak merasakan kenikmatan orgasme di atas badan Lusiana, sementara cairan hangatmaniku masih terus memenuhi rongga vagina Lusiana, tiba-tiba badan Lusiana bergetar dengan hebat dan kedua pahanya menjepit dengan kuat pinggul saya diikuti keluhan panjang keluar dari mulutnya, “ aagghh .. hhm! ” saat bersamaan Lusiana juga mengalami orgasme dengan dahsyat.


Setelah melewati suatu fase kenikmatan yang hebat, kami berdua terkulai lemas dengan masih berpelukan erat satu sama lain. Dari pancaran sinar mata kami, terlihat suatu perasaan nikmat dan puas akan apa yang baru kami alami.


Aku kemudian mencabut senjataku yang masih berlepotan dan mendekatkannya ke muka Lusiana. Dengan isyarat agar ia menjilati senjataku hingga bersih. Ia pun menurut. Lidahnya yang hangat menjilati penisku hingga bersih. “ Ahh .. ”Dengan kepuasan yang tiada taranya aku merebahkan diri di samping Lusiana.


Kini kami menyaksikan bagaimana Robert sedang mempermainkan Novelia, yang terlihat tubuh mungilnya telah lemas tak berdaya dikerjain Robert, yang terlihat masih tetap perkasa saja. Gerakan Robert terlihat mulai sangat kasar, hilang sudah lemah lembut yang pernah dia perlihatkan.


Mulai saat ini Robert mengerjai Novelia dengan sangat brutal dan kasar. Novelia benar - benar dipergunakan sebagai objek seks-nya. Saya sangat takut kalau - kalau Robert menyakiti Novelia, tetapi dilihat dari ekspresi muka dan gerakan Novelia ternyata tidak terlihat tanda - tanda penolakan dari pihak Novelia atas apa yang dilakukan oleh Robert terhadapnya.


Robert mencabut penisnya, kemudian dia duduk di sofa dan menarik Novelia berjongkok diantara kedua kakinya, kepala Novelia ditariknya ke arah perutnya dan memasukkan penisnya ke dalam mulut Novelia sambil memegang belakang kepala Novelia.


Dia membantu kepala Novelia bergerak ke depan ke belakang, sehingga penisnya terkocok di dalam mulut Novelia. Kelihatan Novelia telah lemas dan pasrah, sehingga hanya bisa menuruti apa yang diingini oleh Robert, hal ini dilakukan Robert kurang lebih 5 menit lamanya.


Robert kemudian berdiri dan mengangkat Novelia, sambil berdiri Robert memeluk badan Novelia erat - erat. Kelihatan tubuh Novelia terkulai lemas dalam pelukan Robert yang ketat itu. Tubuh Novelia digendong sambil kedua kaki Novelia melingkar pada perut Robert dan langsung Robert memasukkan penisnya ke dalam
kemaluan Novelia.


Ini dilakukannya sambil berdiri. Badan Novelia terlihat tersentak ke atas ketika penis raksasa Robert menerobos masuk ke dalam lubang kemaluannya dari mulutnya terdengar keluhan, “ aagghh! ” Novelia terlihat seperti anak kecil dalam gendongan Robert.


Kaki Novelia terlihat merangkul pinggang Robert, sedangkan berat badannya disanggah oleh penis Robert. Robert berusaha memompa sambil berdiri dan sekaligus mencium Novelia. Pantat Novelia terlihat merekah dan tiba - tiba Robert memasukkan jarinya ke lubang pantat Novelia.


“ Ooohh! ” Mendapat serangan yang demikian serunya dari Robert, badan Novelia terlihat menggeliat - geliat dalam gendongan Robert. Suatu pemandangan yang sangat seksi.

Ketika Robert merasa capai, Novelia diturunkan dan Robert duduk pada sofa. Novelia diangkat dan didudukan pada pangkuannya dengan kedua kaki Novelia terkangkang di samping paha Robert dan Robert memasukkan penisnya ke dalam lubang kemaluan Novelia dari bawah.


Dari ruang sebelah saya bisa melihat penis raksasa Robert memaksa masuk ke dalam lubang kemaluan Novelia yang kecil dan ketat itu. Vaginanya menjadi sangat lebar dan penis Robert menyentuh paha Novelia.


Kedua tangan Robert memegang pinggang Novelia dan membantu Novelia memompa penis Robert secara teratur, setiap kali penis Robert masuk, terlihat vaginanya ikut masuk ke dalam dan cairan putih terbentuk di pinggir bibir vaginanya. Ketika penisnya keluar, terlihat vaginanya mengembang dan menjepit penis Robert. Mereka melakukan posisi ini cukup lama.


Kemudian Robert mendorong Novelia tertelungkup pada sofa dengan pantat Novelia agak menungging ke atas dan kedua lututnya bertumpu di lantai. Robert akan bermain doggy style. Ini sebenarnya adalah posisi yang paling disukai oleh Novelia.


Dari belakang pantat Novelia, Robert menempatkan penisnya diantara belahan pantat Novelia dan mendorong penisnya masuk ke dalam lubang vagina Novelia dari belakang dengan sangat keras dan dalam, semua penisnya amblas ke dalam vagina Novelia.


Jari jempol tangan kiri Robert dimasukkan ke dalam lubang pantat. Novelia setengah berteriak, “aagghh! ” badannya meliuk-liuk mendapat serangan Robert yang dahsyat itu. Badan Novelia dicoba ditarik ke depan, tapi Robert tidak mau melepaskan, penisnya tetap bersarang dalam lubang kemaluan Novelia dan mengikuti arah badan Novelia bergerak.


Novelia benar-benar dalam keadaan yang sangat nikmat, desahan sudah berubah menjadi erangan dan erangan sudah berubah menjadi teriakan, “ Ooohhmm .. aaduhh! ”. Robert mencapai payudara Novelia dan mulai meremas-remasnya.


Tak lama kemudian badan Novelia bergetar lagi, kedua tangannya mencengkeram dengan kuat pada sofa, dari mulutnya terdengar,


“Aahh.. aahh.. sshh.. sshh!” Novelia mencapai orgasme lagi, saat bersamaan Robert mendorong habispantatnya sehingga pinggulnya menempel ketat pada bongkahan pantat Novelia, penisnya terbenam seluruhnya ke dalam kemaluan Novelia dari belakang.


Sementara badan Novelia bergetar-getar dalam orgasmenya, Robert sambil tetap menekan rapat - rapat penisnya ke dalam lubang kemaluan Novelia, pinggulnya membuat gerakan-gerakan memutar sehingga penisnya yang berada di dalam lubang vagina Novelia ikut berputar-putar mengebor liang vagina Novelia sampai ke
sudut-sudutnya.


Setelah badan Novelia agak tenang, Robert mencabut penisnya dan menjilat vagina Novelia dari belakang. Vagina Novelia dibersihkan oleh lidah Robert. Kemudian badan Novelia dibalikkannya dan direbahkan di sofa. Robert memasukkan penisnya dari atas, sekarang tangan Novelia ikut aktif membantu memasukkan penis Robert ke vaginanya.


Kaki Novelia diangkat dan dilingkarkan ke pinggang Robert. Robert terus menerus memompa vagina Novelia. Badan Novelia yang langsing tenggelam ditutupi oleh badan Robert, yang terlihat oleh saya hanya pantat dan lubang vagina yang sudah diisi oleh penis Robert.


Kadang - kadang terlihat tangan Novelia meraba dan meremas pantat Robert, sekali-kali jarinya di masukkan ke dalam lubang pantat Robert.


Gerakan pantat Robert bertambah cepat dan ganas memompa dan terlihat penisnya yang besar itu dengan cepat keluar masuk di dalam lubang vagina Novelia, tiba - tiba,


“ Ooohh .. oohh! ”, dengan erangan yang cukup keras dan diikuti oleh badannya yang terlonjak - lonjak, Robert menekan habis pantatnya dalam - dalam, mememetin pinggul Novelia ke sofa, sehingga penisnya terbenam habis ke dalam lubang kemaluan Novelia.


Pantat Robert terkedut - kedut sementara penisnya menyemprotkan spermanya di dalam vagina Novelia, sambil kedua tangannya mendekap badan Novelia erat - erat. Dari mulut Novelia terdengar suara keluhan, “Sssh.. sshh.. hhmm.. hhmm!” menyambut semprotan cairan panas di dalam liang vaginanya.


Setelah berpelukan dengan erat selama 5 menit, Robert kemudian merebahkan diri di atas badan Novelia yang tergeletak di sofa, tanpa melepaskan penisnya dari vagina Novelia. Novelia melihat ke saya dan memberikan tanda bahwa yang satu ini sangat nikmat.


Aku tidak bisa melihat ekspresi Robert karena terhalang olah tubuh Novelia. Yang jelas dari sela-sela selangkangan Novelia mengalir cairan mani. Kemudian Novelia pun seperti kebiasaan kami membersihkan penis Robert dengan mulutnya, itu membuat Robert mengelinjang keenakan.


Malam itu kami pulang menjelang subuh, dengan perasaan yang tidak terlupakan. Kami masih sempat bermain 2 ronde lagi dengan pasangan itu.



Bagaimana guys.. Cerita yang di sajikan oleh tabloidbugil.blogspot.com pasti serukan..
Jangan lupa kunjungin situs ini terus ya guys..
Karena kami akan terus membagikan cerita yang lebih seru pastinya.. 
Terima kasih untuk para pecinta cerita sex dan pengunjung lainnya semoga puas dengan CERITA SEX BERTUKAR PASANGAN DENGAN BOSS. jangan lupa di like, share dan comment yaa..


www.jpremi.org